Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Lalu Lintas Jalur Wisata Ciwidey Ramai Lancar, Lembang Macet
6 Juni 2019 14:50 WIB
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Arus lalu lintas pada hari kedua Lebaran 2019 di ruas jalur wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terpantau ramai lancar, Kamis (6/6).
ADVERTISEMENT
“Untuk jalur wisata Ciwidey sampai dengan saat ini masih terpantau ramai lancar, tidak ada kemacetan,” kata Kasat Lantas Polres Bandung, Ajun Komisaris Hasby Ristama via pesan singkat.
Kendati terpantau ramai lancar, namun kegiatan penjagaan di jalur wisata pada hari Lebaran, tetap dijaga ketat petugas kepolisian. Sebanyak 112 personel kepolisian dari Polres Bandung diterjunkan.
“Personel yang diploting sebanyak 112 dari jajaran Polres Bandung. Kami melaksanakan kegiatan penjagaan dan pengaturan di pos gatur, pos pam dan pos pelayanan,” kata Hasby.
Kawasan Ciwidey memang sering menjadi alternatif rekreasi untuk menghabiskan liburan Lebaran. Hal itu dikarenakan kawasan yang berada di daerah pegunungan di selatan Bandung itu menawarkan nuansa alam.
Ciwidey terkenal dengan udara segar, sejuk dengan suasana perkebunan dan pertanian khas pedesaan di dataran tinggi. Sejumlah objek wisata terkenal terdapat di Ciwidey.
ADVERTISEMENT
Beberapa lokasi wisata yang bisa dikunjungi saat libur Lebaran di antaranya Situ Patengan, Kawah Putih dan Glamping Lakeside Rancabali, dan lainnya.
Lembang Macet
Sementara kemacetan menyergap kawasan wisata Bandung utara, yakni Lembang. Lembang merupakan salah satu pusat wisata kuliner dan alam. Lembang kerap menjadi tujuan turis dari dalam dan luar Bandung untuk mengisi liburan.
Kemacetan terjadi di jalan utama menuju Lembang, maupun di sejumlah jalur alternatif. Jalur alternatif yang bisa digunakan menuju Lembang antara lain Ciumbuleuit dan Dago Bengkok. Namun jalur alternatif ini terkenal karena kontur tanahnya yang curam. (Ananda Gabriel/Iman Herdiana)