Mahasiswa Unpad Unjuk Rasa Tuntut Percepat Pemilihan Rektor

Konten Media Partner
12 Desember 2018 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa Unpad Unjuk Rasa Tuntut Percepat Pemilihan Rektor
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa mahasiswa Unpad menuntut percepatan pemilihan rektor. (Istimewa)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Unpad (Ampun) melakukan aksi unjuk rasa di kampus Universitas Padjadjaran (UNPAD) Jatinangor, Rabu (12/12/2018). Dalam aksinya, mahasiswa menuntut kelanjutan Pemilihan Rektor (Pilrek) Unpad periode 2019-2024 yang dinilai tertunda sejak 27 Oktober lalu.
Koordinator Ampun, Abdurrahman mengatakan aksi unjuk rasa sudah berulangkali dilakukan. Pada minggu sebelumnya, aksi serupa juga digelar Ampun dua kali.
"Sudah tiga kali kami demo. Kami menuntut Majelis Wali Amanat (MWA) kelanjutan dan percepatan Pilrek Unpad," kata Abdurahman dalam rilis yang diterima ‎bandungkiwari, Rabu (12/12/2018)
Abdurahman menilai MWA selama ini masih lemah membiarkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bisa mendikte Pilrek Unpad, sehingga diputuskan ditunda dengan alasan mal administrasi.
ADVERTISEMENT
Padahal, sambung Abdurahman, sejak menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), kunci Pilrek berada di tangan MWA. Adapun Kemenristekdikti hanya punya suara sekitar 35 persen saja.
"Kami menyayangkan Menristekdikti terlalu intervensi kepada Unpad. Padahal, kewenangan berada di tangan MWA," ujarnya.
Menurut Abdurahman, MWA harus segera menetapkan Rektor Unpad yang baru, sebisa mungkin tidak lebih dari tanggal 20 Desember 2018. Tenggat tersebut dipatok karena tanggal itu merupakan hari terakhir perkuliahan.
"Jika melewati tanggal 20 Desember maka mahasiswa tidak bisa melakukan pengawasan," cetusnya.
Selain itu, Abdurahman menyatakan rektor baru harus segera hadir agar program-program Unpad bisa terus berjalan optimal. Termasuk di antaranya berbagai kegiatan rutin seperti wisuda.
Abdurahman juga khawatir jika rektor baru tidak segera hadir maka Kemenristekdikti akan menunjuk seorang Pelaksana tugas (Plt). Menurutnya, pejabat sementara tersebut diperkirakan akan berasal dari eksternal yang kurang paham kondisi dan situasi Unpad.
ADVERTISEMENT
"Selain kepada para mahasiswa, kami juga mengajak kepada seluruh civitas akademika yakni dosen dan karyawan Unpad untuk ikut mendorong percepatan Pilrek serta mengawasi agar sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.‎ (Utara Jaya)