news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Majelis Sastra Bandung Siap Tampung Puisi Karya Anak SD

Konten Media Partner
4 Oktober 2019 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seniman Godi Suwarna saat membacakan sajak di Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung. (Iman Herdiana)
zoom-in-whitePerbesar
Seniman Godi Suwarna saat membacakan sajak di Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Menjelang ulang tahun ke-11, Majelis Sastra Bandung (MSB) akan menerbitkan buku puisi anak anak tingkat Sekolah Dasar (SD). Peserta penulis buku puisi ini targetnya adalah anak SD seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jadi, bagi Anda yang ingin puisi karya putra-putrinya dibukukan, tinggal kirim saja ke MSB. Rois Am MSB, Matdon, mengatakan syarat bagi anak-anak yang ingin berpartisipasi dalam penulisan buku puisi ini cukup mudah.
Syarat pertama, peserta adalah siswa/i SD kelas 1-6, karya orsinil, ditulis Times New Roman ukutsn 12, spasi 1,5. Jumlah puisi yang dikirim minimal 5 puisi. Puisi tersebut dikirim ke email [email protected] plus Alamat dan asal sekolah serta nomor HP/WA orang tua.
Batas pengiriman 30 Oktober 2019 atau lebih cepat jika sudah memenuhi kuota. Selanjutnya puisi yang terkumpul akan dikurasi untuk dibukukan.
Menurut Matdon, rencana penulisan buku puisi anak ini dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. Tujuannya untuk meningkatkan gairah literasi anak-anak Indonesia.
ADVERTISEMENT
"MSB berkipra di dunia literasi sudah 10 tahun meskipun belum pernah dilirik oleh pemerintah, buku puisi anak ini adalah bagian dari literasi," kata Matdon, saat dihubungi, Jumat (4/10).
Ia menuturkan, selama 10 tahun MSB rajin menggelar acara literasi sebulan sekali melalui program Pengajian Sastra. Konsistensi MSB membuahkan penghargaan dari Balai Bahasa.
"Saya memang tidak berharap banyak pada pemerintah soal literasi, karena pemerintah juga kadang tidak tahu makna literasi. Tapi MSB akan tetap menjalankan gerakan literasi," ungkapnya.
Mengenai pembiayaaan cetak buku puisi anak, Matdon mengaku optimis bisa menerbitkannya walaupun belum tahu sumber pembiayaannya. “Saya sendiri belum tahu dari mana nanti biaya cetak bukunya, tapi saya tetap optimis,” tandasnya.
Majelis Sastra Bandung merupakan komunitas sastra nirlaba, berdiri 25 Janurai 2009. Didirikan oleh penggiat sastra seperti Dedy Koral, Aendra Medita, Hermana HMT, Hanief, Ayi Kurnia, dan Yusef Muldiyana.
ADVERTISEMENT
Aktivitas rutinnya ialah “Pengajian Sastra” dengan cita-cita menggali kembali gairah para penyair muda Bandung, menghidupkan kembali ruang-ruang diskusi yang pernah hidup beberapa waktu lalu. Pengajian Sastra berlangsung rutin sebulan sekali, berisi diskusi sastra dengan tema beragam, mulai mengkaji ilmu dan pengetahuan tentang sastra yang di dalamnya meliputi puisi, novel, cerpen, teater, flm, musik dll.
Beberapa penyair “menghidupkan” majelis ini mulai dari Acep Zamzam Noer, Afrizal Malna, Binhad Nurohmat, Ahmad Subbanudin Alwi, Hawe Setiawan, Soni Farid Maulana, Syafrina Noorman, Imam Abda, Ahda Imran, Irfan Hidayatullah, Eriyanti Nurmala Dewi, Nenden Lilis Aisyah, Septiawan Santana, Yopi Setia Umbara, Herri Maja Kelana, Anwar Kholid, Sosiawan Leak, Zabidi Zay, dan sejumlah sastrwaan nasional lainnya. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT