Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Malam Langit Gelap di Bandung Terhalang Mendung dan Polusi Cahaya
7 Agustus 2018 8:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Acara Malam Langit Gelap di halaman Gedung Sate, Bandung, Senin (6/8/2018) malam. Acara ini digelar LAPAN untuk memeringati Hari Antariksa. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari โ Acara Malam Langit Gelap di Bandung untuk menyambut Hari Keantariksaan, tidak berjalan mulus. Pengamatan galaksi terhalangi langit mendung dan polusi cahaya.
Acara tahunan tersebut digelar di halaman Gedung Sate Bandung, Senin (6/8/2018) malam. Namun warga yang menghadirinya masih bisa melihat bintang-bintang melalui aplikasi yang tersedia di Playstore, yakni Stellarium, Skymaps dan Skyworks.
Peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) Agustinus Gunawan Admiranto menjelaskan, aplikasi tersebut untuk sementara bisa menjadi solusi melihat galaksi jika kondisi langit tak memungkinkan pengamatan langsung dengan mata telanjang.
Dalam acara Malam Langit Gelap itu, LAPAN sengaja mengajak warga menyaksikan langsung Galaksi Bimasakti yang membentang di atas kepala, empat planet yang berjajar dari barat ke timur seperti Venus, Jupiter, Saturnus, dan Mars. Serta beberapa rasi bintang terkenal.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya kalau tidak sedang mendung kita bisa melihat Mars, Saturnus, Jupiter dan Venus," kata Gunawan.
Ia menjelaskan, aplikasi seperti skymaps, dapat membantu warga untuk mengetahui posisi planet dan bintang-bintang di langit. Sehingga bisa menbedakan antara titik ke titik yang lain.
Selain awan mendung, Gunawan menyebutkan, faktor lain yang membuat pengamatan terhadap kekayaan di langit adalah polusi cahaya.
Polusi cahaya yang menerangi langit membuat redupnya bintang-bintang. Polusi cahaya itu bersumber dari berbagai gemerlapnya lampu-lampu kota, mulai dari penerangan jalan umum (PJU) megatron, bilboard yang menggunakan lampu, lampu kendaraan sampai lampu rumah dan gedung-gedung pencakar langit.
"Bandung memang sudah terlalu banyak polusi cahaya," kata dia.
Gunawan menambahkan, itulah mengapa LAPAN selalu mengkampanyekan Malam Langit Gelap. Hal tersebut dimaksudkan untuk membangun kesadaran publik tentang perlunya menjaga keindahan langit dengan mengurangi polusi cahaya.
ADVERTISEMENT
"Aksi ini sekaligus menjadi gerakan nasional berhemat energi,โ ucapnya.
Untuk diketahui, acara Malam Langit Gelap diperingati setiap tanggal 6 Agustus sebagai momentum sejarah hari lahirnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan.
Dalam kesempatan tersebut, LAPAN juga menyediakan teleskop bagi pengunjung yang menghadiri acara Malam Langit Gelap. Teleskop dipasang di halaman Gedung Sate, kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (Ananda Gabriel)