Konten Media Partner

Onrust Pinhole, Kamera Lubang Jarum yang Dibuat dari Limbah Kayu

4 November 2019 8:06 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk Onrust Pinhole Foto: Instagram/@onrustpinhole
zoom-in-whitePerbesar
Produk Onrust Pinhole Foto: Instagram/@onrustpinhole
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BANDUNG, bandungkiwari - Saat ini, kegiatan fotografi dengan menggunakan kamera lubang jarum masih diminati oleh para pegiat fotografi, tak terkecuali di Kota Bandung. Ini terlihat dari pegiat yang sering berkumpul dan berdiskusi.
ADVERTISEMENT
"Kami enggak terlihat besar, tapi solid dan ada ekosistemnya, yang tertarik banyak kalau di Bandung," ujar salah seorang pegiat kamera lubang jarum sekaligus penggagas Solargraphy Project, Arie Haryana.
Pada dasarnya, kamera lubang jarum merupakan landasan dari teori fotografi, di mana perekaman gambar dilakukan pada ruang gelap yang memiliki setitik lubang jarum. Alat-alat yang digunakan untuk membuat kamera lubang jarum pun terbilang sederhana, bahkan kamera tersebut dapat memanfaatkan kaleng rokok sekalipun.
Selain itu, untuk dapat memproduksi kamera lubang jarum dibutuhkan kertas foto emulsi, alumunium foil, jarum, lakban, serta changing bag.
Produk Onrust Pinhole Foto: Instagram/@onrustpinhole
Arie menjelaskan, ketika terdapat objek yang terpapar sinar, lalu ada sebuah ruang gelap di hadapannya, seperti kaleng rokok yang punya setitik lubang jarum, otomatis objek yang terpapar sinar matahari akan masuk atau terproyeksi ke dalam ruang gelap tersebut dengan posisi terbalik. Secara sederhana, begitulah cara kerja kamera lubang jarum.
ADVERTISEMENT
"Pertanyaannya adalah bagaimana merekam cahaya atau visual yang terproyeksi ke dalam ruang gelap itu? Nah, kita gunakanlah media rekam. Muncullah media film, kayak film 35mm, klise, kertas foto, dan sebagainya," jelas Arie. Sementara itu, terdapat salah satu teknik perekaman dalam kamera lubang jarum, yaitu solargraphy.
Arie sendiri telah menggeluti dunia kamera lubang jarum sejak 2012 silam. Awalnya, ia menyebarkan edukasi mengenai kamera lubang jarum melalui kegiatan workshop, terutama untuk memberikan edukasi dasar mengenai fotografi kepada anak-anak. "Selama dua tahun selalu kayak gitu penyebarannya," tuturnya.
Tahun 2014, ia pun berinisiatif untuk menciptakan produk kamera guna membantu penyebaran edukasi mengenai kamera lubang jarum. Mengingat sulitnya meraih massa yang lebih luas hanya dengan melakukan workshop.
ADVERTISEMENT
"Kameranya bentuknya sederhana banget yang awal. Hanya dari kayu tipis yang dijual 50 buah dan waktu itu laku dalam satu hari," katanya.
Prototype pinhole medium format Foto: Instagram/@onrustpinhole
Arie pun mengklaim, bahwa cara tersebut dinilai efektif untuk memperkenalkan kamera lubang jarum. "Jadi, orang-orang ketika membuka packaging-nya, mereka akan menyadari, bahwa 'oh ternyata gini doang' dan bisa membuat sendiri," ujar Arie.
Ia dan tim pun mulai serius menggarap produk tersebut dengan melakukan riset dan pengembangan, guna menciptakan desain kamera lubang jarum yang lebih baik lagi.
Pada akhirnya, tahun 2016, muncullah produk kamera lubang jarum bernama Onrust Pinhole. Uniknya, kamera tersebut dibuat dengan bahan dasar kayu jati dari limbah furnitur rumah tangga yang sudah tidak terpakai.
"Kebetulan waktu itu janjinya adalah limited. Cuma ngeluarin 100 buah dan itu gaungnya sampai ke luar," tutur Arie.
ADVERTISEMENT
Meski dikenal hingga ke luar Indonesia dan banyak yang ingin membeli produk tersebut, Arie menegaskan, bahwa ia masih ingin mendengar masukan dari para pembelinya di Indonesia. Sehingga, produk Onrust Pinhole dapat berkembang, paling tidak sesuai dengan standar masyarakat Indonesia.
"Rencananya tahun 2020 mau launching produk yang baru," katanya. Produk tersebut pun dibuat berdasarkan feedback dan masukan dari para pembeli produk Onrust Pinhole terdahulu.
Hasil foto Gedung Sate menggunakan Onrust 66 x Ilford HP5 Foto: Instagram/@onrustpinhole
Arie pun berharap, penggunaan kamera lubang jarum dapat terus berkembang dan lebih banyak orang yang mengetahuinya. Semakin banyak orang yang mengenal kamera lubang jarum sederhana dan banyak orang yang menggunakannya, ketika masyarakat menemukan kamera tersebut di jalan, maka mereka tidak akan memindahkan kamera tersebut dari tempatnya, terlebih untuk teknik solargraphy yang membutuhkan waktu lama.
ADVERTISEMENT
"Kalau semakin banyak orang yang tahu, semakin aware juga dan semakin menyadari, bahwa itu (kamera) penting dan enggak boleh diapa-apakan," katanya. (Assyifa)