Pedagang Pasar Kosambi Butuh Kepastian Soal Tempat Jualan

Konten Media Partner
25 Mei 2019 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat keruk membersihkan puing-puing akibat kebakaran di Pasar Kosambi. (Iman Herdiana)
zoom-in-whitePerbesar
Alat keruk membersihkan puing-puing akibat kebakaran di Pasar Kosambi. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Sepekan pascadilanda kebakaran hebat, sebagian pedagang di Pasar Kosambi Bandung belum mendapat kepastian soal nasib mereka. Salah satu kebutuhan mereka adalah tempat jualan sementara.
ADVERTISEMENT
Salah satu pasar tertua di Bandung ini dilanda kebakaran Sabtu malam (18/5). Hingga hari ini, Sabtu (25/5), para pedagang berupaya membersihkan dan mengevakuasi barang dagangan.
Kebutuhan tempat jualan sementara ini misalnya disampaikan Yusuf, pedagang seragam sekolah Puspa Busana di lantai 1 Pasar Kosambi, Jalan A Yani, Bandung.
“Semoga pemerintah dalam hal ini PD Pasar dapat memberikan solusi buat pedagang secepatnya. Karena sebagian besar kami dari usaha perdagangan di Pasar Kosambi, apalagi sebentar lagi lebaran,” ungkap Yusuf, kepada Bandungkiwari.
Menurut Yusuf, lantai yang paling parah terdampak kebakaran ialah lantai bawah tanah (basement) yang menjadi tempat berbagai jenis bahan makanan, kebutuhan pokok, perlengkapan membuat kue, oleh-oleh khas Bandung, dan lain-lain. Semuanya habis terbakar.
ADVERTISEMENT
Para pedagang di basement tersebut untuk sementara telah ditempatkan di area parkir. Kondsi basement memang paling parah terdampak kebakaran. Saat ini petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung masih berusaha menyedot air yang menggenangi basement. Air tersebut berasal dari sisa-sisa pemadaman api.
Sementara dampak kebakaran di lantai 1, tempat Yusuf berjualan seragam, tidak terlalu parah. Yusuf masih bisa menyelamatkan perlengkapan sekolahnya meski belum bisa melanjutkan jualan di tokonya. Saat kebakaran terjadi, petugas pemadam kebakaran berhasil mencegah api merembet ke lantai di atas basement.
“80 persen barang kita bisa diselamatkan, seragamnya masih bersih-bersih karena terbungkus, kecuali kalau yang bungkusnya robek,” kata Yusuf.
Yusuf berjualan di kios ukuran 27 meter persegi. Meski tidak terbakar, toko Yusuf rusak parah karena kepanasan dan asap. Untungnya barang-barang dagangannya terbungkus rapi.
ADVERTISEMENT
Kondisi toko saat ini, kata Yusuf, sebenarnya sudah bisa dipakai jualan. Pihaknya tinggal membersihkan toko. Hanya saja, listrik dan air belum berfungsi.
“Kita butuh solusi secepatnya kalau bisa jalan minimal listrik dan air harus nyala,” katanya. Kalau bersih-bersih para pedagang sudah inisiatif membersihkan sendiri,” ujar pria yang mengoperasikan tokonya secara turun-temurun itu.
Akibat kebakaran tersebut, Yusuf mengklaim mengalami potensi kerugian Rp400 juta. “Apalagi sekarang jelang tahun ajaran baru. Tiap tahun ajaran baru kita menjual Rp400 juta. Kalau barang kita ga rugi karena tidak ikut terbakar,” ujarnya.
Sambil menunggu kepastian soal jualan di Pasar Kosambi, Yusuf menarik semua barang-barang dagangannya ke tokonya yang lain di kawasan Margacinta, Gedebage Bandung. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT