news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pedagang Pasar Kosambi Keluhkan Harga Sewa yang Kemahalan

Konten Media Partner
28 November 2019 5:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang di Pasar Kosambi mengeluhkan sewa lapak yang kemahalan (Foto-foto: Assyifa)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang di Pasar Kosambi mengeluhkan sewa lapak yang kemahalan (Foto-foto: Assyifa)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Para pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Kosambi, Kota Bandung, mengeluhkan harga sewa lapak di Semi Basement pasar tersebut. Mereka menilai harga sewa lapak kemahalan.
ADVERTISEMENT
Harga sewa lapak di Semi Basement Pasar Kosambi hingga kini memang belum ditetapkan secara pasti. Meski begitu, para pedagang yang kini berjualan di halaman depan Pasar Kosambi sudah diharuskan membayar uang muka atau DP, jika ingin melanjutkan berjualan di Semi Basement Pasar Kosambi.
Agus salah satunya. Pedagang peralatan rumah tangga tersebut mengaku telah membayarkan uang muka sebesar Rp13,5 juta untuk dua kios yang akan ia sewa di Semi Basement Pasar Kosambi. "Dikasih DP Rp2 juta juga enggak mau," ujarnya, di Pasar Kosambi, Rabu (27/11).
Padahal, menurut pria berusia 39 tahun itu, jumlah pemberian uang muka seharusnya diserahkan kepada para pedagang.
Walaupun belum ditetapkan secara pasti, isu mengenai harga sewa lapak berjualan sudah beredar di antara para pedagang. Harga sewa untuk lapak berbentuk meja dibanderol pada angka Rp4 juta dengan tempat berjualan di bagian tengah. Sedangkan tempat berjualan di bagian pinggir disewakan dengan harga Rp5 juta. Sementara, lapak yang berbentuk kios bisa mencapai harga Rp18 juta.
ADVERTISEMENT
Agus pun menyayangkan pemerintah kota mematok harga sewa lapak yang dinilai mahal oleh para pedagang. "Minimal mah, sekarang enggak gratis juga atuh murah-murah harga dulu. Nanti sudah stabil, baru naik bertahap. Kan sekarang kami habis kena musibah (kebakaran)," tuturnya.
Tak hanya Agus, pedagang lain juga merasa keberatan dengan harga sewa lapak di Semi Basement Kosambi. Siti (55), seorang pedagang sayuran menyatakan harga sewa tersebut tidak sesuai dengan kemampuan para pedagang.
Menurut Siti, sebelum terjadi kebakaran pada Mei 2019 lalu, para pedagang membeli lapak di tempat tersebut untuk digunakan selama 20 tahun. "Waktu dulu mah belinya 15 juta untuk 20 tahun," ujarnya.
Akan tetapi, sistem yang diterapkan saat ini adalah sewa setiap satu tahun sekali. "Kalau maju dilanjutin (sewa), kalau menurun (penjualan), mundur saja," ujar Siti.
ADVERTISEMENT
Para pedagang pun mengadakan pertemuan dengan Kepala Pasar Kosambi pada Rabu siang. Harapannya mereka bisa mendapatkan kepastian mengenai harga lapak di Semi Basement Pasar Kosambi. Namun, harapan tersebut hanya dibalas dengan uluran waktu.
Kepala Unit Pasar Kosambi, Septie Sahreza, menjanjikan akan memberikan kepastian harga lapak kepada para pedagang pada Jumat (29/11). Selain itu, ia menyebutkan, bahwa harga sewa yang ditentukan saat ini sudah termasuk beberapa fasilitas, seperti listrik, kebersihan, keamanan, dan lain-lain.
Septie mencontohkan penyewaan lapak seharga Rp4 juta. Menurutnya, dari angka tersebut harga sewa lapak tidak lebih dari Rp2,8 juta. "Ditambah dengan Jasa Pelayanan Fasilitas (JPF) yang dulu biasanya dibayar harian, sekarang satu tahun sekali," jelas Septie. (Assyifa)