Pembangunan Jalan Layang Pasirkoja-Pasupati Ditaksir Butuh Biaya Rp 6 Triliun

Konten Media Partner
23 Agustus 2018 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Jalan Layang Pasirkoja-Pasupati Ditaksir Butuh Biaya Rp 6 Triliun
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ruang terbuka di kolong jalan layang Pasupati, Bandung. (Foto: Iman Herdiana/Bandungkiwari)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Kemacetan di Kota Bandung sudah menjadi peristiwa sehari-hari. Ini tak lepas dari tingginya volume kendaraan yang tak diimbangi dengan pertumbuhan jalan atau infrastruktur.
Untuk mengurangi kemacetan di Bandung, Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan menggagas pembangunan proyek jalan layang dari Pasirkoja ke Pasupati. Jika proyek ini terwujud, diharapkan bisa menjadi salah satu solusi pemecah kemacetan.
Iriawan mengaku pihaknya telah berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu di Jakarta. Namun, dirinya belum presentasi secara detail tentang gagasannya itu kepada Menteri PUPR.
“Waktu yang tersisa buat saya (menjadi Pj. Gubernur Jabar) satu bulang kurang, akan saya manfaatkan maksimal untuk pengabdian saya kepada Jawa Barat yang saya cintai ini,” ujar Iriawan, melalui siaran persnya, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
“Saya mempunyai gagasan akan membangun jalan layang dari Pasirkoja sampai dengan Pasupati. Secara khusus saya sudah lapor ke Menteri PUPR, beliau secara eksplisit menyanggupi. Tapi saya belum paparan di depan beliau,” terangnya.
Jalan layang ini diharapkan akan menjadi pemecah kemacetan terutama dari jalur Selatan ke wilayah Utara dan Tengah di Kota Bandung. Selain itu, kata Iriawan, jalan layang ini bisa menjadi kebanggaan dan ikon tambahan kota berjuluk Kota Kembang ini.
Jalan layang ini rencananya akan dibangun sepanjang 15,3 km dengan anggaran yang dibutuhkan kurang lebih Rp 6 Triliun. Namun, skema pembiayaan tidak akan menggunakan dana APBN ataupun APBD.
"Rupanya ada investor yang percaya kepada saya. Dia (investor) akan bangunkan tapi memang median jalannya punya provinsi atau kota. Ini perlu dikawal biar di dalam kota ada tol layang 15,3 km," tukas Iriawan.
ADVERTISEMENT
Ia berharap masyarakat mendoakan proyek infrastruktur dalam Kota Bandung itu. "Kita tidak mengeluarkan uang tapi kita dapat manfaatnya, kemudian menjadi ikon. Mohon didoakan," ajaknya. (Iman Herdiana)