Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pemkot Bandung Diharapkan Libatkan Anak Dalam Perencanaan Pembangunan
13 September 2018 15:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Paduan suara Konfederasi Anti Pemiskinan (KAP) Indonesia saat membuka acara “Anak di Kota Layak Anak” di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Kamis (13/9/2018). (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Konfederasi Anti Pemiskinan (KAP) Indonesia menggelar rangkaian acara bertajuk “Anak di Kota Layak Anak” di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Kamis (13/9/2018). Acara ini diharapkan memberi masukan bagi Pemerintah Kota Bandung dalam merencanakan pembangunan kota yang lebih ramah anak, walaupun Kota Bandung sudah menyandang predikat kota layak anak.
Acara berlangsung dengan dimeriahkan pameran foto karya anak, nonton film dokumenter tentang anak, pertunjukan seni musik dan paduan suara anak, pembacaan puisi, teater yang disajikan komunitas. Sedangkan konser musik akustik disuguhkan musikus Ferry Curtis.
Direktur KAP Indonesia Bambang Sundayana mengatakan, tahun ini Bandung menyandang predikat Kota Layak Anak. Pencapaian ini harus diapresiasi mengingat tak semua kota di Indonesia bisa mencapainya.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, implementasi dari pencapaian tersebut tidaklah mudah. “Tantangannya cukup banyak,” kata Bambang, dalam sambutannya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, lanjut Bambang, pihaknya menggelar acara dialog “Anak di Kota Layak Anak” yang berupaya membangun ruang diskusi antara anak dan pemerintah. Ruang diskusi ini penting agar pemerintah sebagai pengambil kebijakan mampu memahami perspektif anak.
“Pelibatan anak dalam merancang kebijakan pembangunan penting dilakukan. Sehingga pemerintah paham dengan hak-hak anak-anak berdasarkan sudut pandang anak sendiri. Ruang seperti ini harus terus dibuka. Agar pembangunan bisa memenuhi hak anak,” terangnya.
Direktur KAP Indonesia Bambang Sundayana saat membuka acara “Anak di Kota Layak Anak” di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Kamis (13/9/2018). (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
Selama ini layanan publik kerap dinilai mengabaikan hak-hak anak maupun kelompok marjinal seperti penyandang disabilitas dan lainnya. Menurutnya, baik pemerintah maupun masyarakat tentu tidak menghendaki layanan publik yang mendapat penilaian negatif tersebut.
Maka dalam menyongsong Bandung sebagai kota layak anak, ia berharap ada impelemtasi yang riel yang berpihak pada kepentingan anak.
“Harapan implemen kota layak anak ini terjadi di lapangan, tidak haya dalam kebijakan yang miskin implementasinya. Mudah-mudahan lewat acara ini bisa mencapai tujuan,” katanya.
Acara yang juga menyongsong hari jadi yang ke-208 Kota Bandung itu tadinya menyediakan jadwal dialog anak dengan Wali Kota Bandung Oded M Danial. Namun dialog dengan wali kota ini batal karena tidak hadirnya Oded M Danial. Pemkot Bandung mewakilkan melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, jadwal dialog tetap jalan dengan menghadirkan narasumber pengamat anak dari Arsitektur Unikom, Dhini Dewiyanti, dan fotografer Agus Bebeng. Dialog ini membahas ruang-ruang bagi anak dan pameran foto karya anak-anak. (Iman Herdiana)