Peneliti Luar Negeri Terlibat Konferensi di Universitas Telkom

Konten Media Partner
4 April 2019 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerja sama risest. (Foto Ilustrasi: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kerja sama risest. (Foto Ilustrasi: Pixabay)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Sejumlah peneliti dari berbagai negara seperti Inggris, Spanyol, Malaysia, termasuk Indonesia, terlibat dalam konferensi internasional bertajuk “Transformasi Komunikasi era Digital” yang digelar Universitas Telkom, Jalan Telekomunikasi, Ters. Buah-Batu, Bandung.
ADVERTISEMENT
Konferensi internasional ini digelar untuk memahami kebutuhan lintas bidang dalam pembangunan. Hal ini selaras dengan perguruan tinggi berbasis teknologi informasi.
Ketua panitia Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan, kegiatan yang berlangsung selama dua hari sejak Kamis hingga Jumat 4-5 April 2019 ini diperuntukkan tidak saja bagi kalangan akademis.
“Kami berhasil menghimpun peneliti lintas stakeholder dari beberapa negara, ada dari lembaga penelitian independen, perguruan tinggi, bahkan dari mahasiswa pascasarjana sekalipun kita beri ruang untuk mempresentasikan hasil temuan terkait dengan tema,” kata Dedi, di sela konferensi, Kamis (4/4).
Disinggung soal kontribusi perguruan tinggi dalam memajukan industri Indonesia, Dedi optimis saat ini sinergi telah terjadi dibanyak bidang industri. Bahkan hematnya, sinergi itu tidak saja perguruan tinggi dan industri, melainkan dengan teknologi dan pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Universitas Telkom sejak jauh-jauh hari telah melakukan penelitian multihelix (kemajuan yang dihimpun dari banyak faktor), salah satunya menyinergikan inovasi universitas, teknologi, industri dan regulasi pemerintah. Ketika empat hal itu berkolaborasi, maka kemajuan sudah di depan pandangan,” terang Dedi.
Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Ade Irma Susanty Ph.D menambahkan, konferensi tersebut juga sebagai tanggungjawab moral akademis untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.
“Upaya ini bagian dari mendukung industri di Indonesia agar lebih inovatif, Universitas Telkom sebagai institusi pendidikan dituntut menghasilkan penemuan-penemuan yang maslahat, sehingga keberadaan kami benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas,” terangnya.
Konferensi internasional yang lebih dikenal dengan International Conference on Transformation in Communication (ICoTiC) ini sudah keempatkalinya digelar, dan mempertemukan peneliti dan akademisi dari berbagai negara lintas benua.
ADVERTISEMENT
Konferensi dibuka Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang diwakili oleh Direktur Pusat Penelitian Industri Kimia, Logam, Mesin dan Elektronika. Disebutkan, upaya sinergi perguruan tinggi dengan industri sangat diperlukan di era 4.0 saat ini.
“Kita sedang berada dalam dunia kolaboratif, harus ada sinergi antara perguruan tinggi, teknologi, pemerintah dan industri dalam memajukan bangsa dan negara, apresiasi selalu diberikan kepada Universitas Telkom yang telah konsisten menumbuhkan kesadaran berkemajuan dari perspektif akademis seperti ini,” katanya. (Iman Herdiana)