Konten Media Partner

Penjelasan Ilmiah Tsunami Palu yang Sumber Gempanya di Darat

8 Oktober 2018 13:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjelasan Ilmiah Tsunami Palu yang Sumber Gempanya di Darat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Peta Sulawesi. (BMKG)
BANDUNG, bandungkiwari – Gempa bumi yang melanda Donggala, Palu, Sigi, menguak fakta geologi di pulau yang bentuknya mirif huruf K Sulawesi Tengah (Sulteng). Gempa tersebut berpusat di darat, namun justru membangkitkan tsunami yang membunuh ratusan jiwa.
ADVERTISEMENT
“Kenapa timbulkan tsunami? Lihat mekanismenya. Blok mana yang turun dan blok mana yang naik,” kata peneliti dari Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi, Asdani Soehaimi, dalam Geoseminar “Jejak Patahan Palu-Koro: Gempa Donggala & Palu 2018” di Badan Geologi, Bandung, pekan lalu.
Mengenai blok naik dan blok turun yang dimaksud Asdani ialah mekanisme patahan atau sesar gempa bumi yang menjadi penyebab tsunami. Palu merupakan kota yang diapit sesar atau retakan kerak bumi Palu Koro sepanjang 500 kilometer.
Pada 1985, Asdani melakukan penelitian di sesar yang pergeserannya 20-40 mm pertahun. “Kota ini diapit dua sistem patahan palu bercabang, di barat dan timur,” katanya. Sesar di sebelah barat palu lebih tinggi daripada sesar di sebelah timur. “Palu Koro terdiri dari dua blok.”
ADVERTISEMENT
Bercabangnya sesar Palu Koro itu peta geologi 1973 yang dibuat pakar geologi R Sukamto. Sedangkan mekanisme patahan Palu Koro adalah mengeser menggiri selatan utara. Jadi ada blok sesar yang naik dan ada yang turun. Naik turun inilah yang membangkitkan gelombang tsunami di teluk Palu.
“Blok barat bergerak ke utara, blok ini ke selatan sedikit terungkit seperti gunting. Patahan ini terangkat dan yang turun timbulkan tsunami. Tsunami gerak dari barat ke pantai timur dan balik lagi ke pantai timur. Terjadi resonansi di sepanjang teluk palu,” katanya.
Tingginya aktivitas tektonik sesar Palu Koro membuat Sulteng menjadi salah satu daerah paling rawan gempa bumi di Indonesia. Sejarah mencatat, kejadian gempa bumi yang membangkitkan tsunami pernah terjadi pada 1968 yang dikenal gempa bumi Tambu.
ADVERTISEMENT
Asdani menuturkan, gempa bumi Tambu menimbulkan persitiwa susut laut, orang-orang sempat memburu ke pantai untuk menangkap ikan yang bergeletakan. Namun kemudian tsunami datang dan menyapu segalanya. (Iman Herdiana)