Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Petani Berharap Garut Punya Pesta Tembakau
5 September 2018 7:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Festival Ngarajang Bako, Garut. (Mega Dwi Anggraeni)
BANDUNG, bandungkiwari - Puluhan petani tembakau berkumpul di halaman pendopo Kabupaten Garut. Masing-masing membawa pisau besar seukuran golok yang disebut rajangan. Rimbangan atau bangku panjang dari kayu, dan juga wahal atau yang fungsinya serupa talenan untuk memotong. Tak lupa, puluhan lembar daun tembakau yang digulung rapat. Mereka siap mengikuti Festival Ngarajang Bako.
ADVERTISEMENT
Dalam festival ini, para petani tembakau di Kabupaten Garut berlomba memperlihatkan keahlian mereka merajang daun tembakau di hadapan dewan juri dan juga ratusan penonton. Selama 25 menit, mereka menggerakkan tangan kanan dengan rajangan atau pisau dalam genggaman. Gerakannya pun harus stabil supaya hasil rajangannya memuaskan.
Sedikit demi sedikit, daun tembakau rajang jatuh dari wahal. Ukurannya tidak lebih tipis dari benang, bertumpuk, tepat di bawah lubang wahal. Saat itulah, rekan kerja para perajang tembakau mulai bekerja. Kedua tangan mereka bergerak lincah di atas sasad atau alas serupa loyang yang terbuat dari potongan bambu. Mengatur rajangan tembakau di atas sasad supaya saat dijemur bisa matang dengan sempurna.
Keterampilan yang dimiliki oleh para petani tembakau di Kabupaten Garut ini sudah beberapa kali dilombakan. Selain untuk memperkenalkan salah satu kebudayaan masyarakat yang sebagian besarnya bertani tembakau juga untuk memperingati Hari Krida Pertanian Kabupaten Garut.
ADVERTISEMENT
“Lomba begini ngga setiap tahun, tapi sudah pernah digelar beberapa kali,” ungkap Usep Saefudin, salah satu peserta lomba dari Desa Panjiwangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
Festival Ngarajang Bako, Garut. (Mega Dwi Anggraeni)
Sebagai salah satu petani yang juga menggantungkan hidupnya di pohon tembakau, Usep dan rekan-rekannya berharap bisa membuat kegiatan serupa. Terutama kegiatan yang bisa mengangkat tembakau Garut. Misalnya saja, Pesta Tembakau.
“Selama ini selalu menggelar Pesta Panen, tapi tidak dengan panen tembakau,” tambahnya.
Padahal, sebagian besar petani di Kabupaten Garut sudah akrab dengan pohon tembakau. Dari 42 kecamatan, Kabupaten Garut memiliki lebih dari 8.000 hektar kebun tembakau. Tersebar di 28 kecamatan. Salah satunya Kecamatan Tarogong Kaler.
Alasan itulah yang membuat Usep dan rekan-rekannya sesama petani tembakau berharap bisa membuat acara tahunan, khusus tembakau. Tak perlu semegah Hari Krida Pertanian, tapi bisa digelar secara rutin.
ADVERTISEMENT
“Ya, minimal mah lomba merajang bako di desalah,” tutupnya. (Mega Dwi Anggraeni)