Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
PVMBG: Gempa Tasikmalaya Tidak Sebabkan Tsunami
8 Januari 2019 9:16 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Ilustrasi. (Pixabay)
BANDUNG, bandungkiwari - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menyatakan penyebab gempa bumi Tasikmalaya pada hari Senin, 7 Januari 2019 pukul 22.04 WIB kemarin karena adanya aktivitas penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.
ADVERTISEMENT
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami wilayah Barat PVMBG Badan Geologi, Ahmad Solihin, mengatakan lokasi pusat gempa bumi berada pada kedalamannya 61,7 kilometer, seperti dilansir oleh Badan Geologi Amerika, USGS.
Pusat gempa bumi sendiri berada di Samudera Indonesia di sebelah selatan Pulau Jawa. Berdasarkan tatanan tektonik jelas Solihin, perairan selatan Jawa dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Jawa.
"Wilayah di sekitar pusat gempa bumi disusun oleh batuan sedimen berumur tersier dan batuan gunungapi berumur kuarter. Batuan tersier yang terlapukan serta batuan berumur muda pada umumnya bersifat urai dan dapat mengamplifikasi guncangan gempa bumi," kata Solhin, Selasa (8/1/2019).
ADVERTISEMENT
Solihin menuturkan sementara berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi berada pada koordinat 8,15°LS dan 107,88°BT (62 Kilometer sebelah Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat) berkekuatan 4,8 pada kedalaman 21 Kilometer. Sedangkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika, pusat gempa bumi berada pada koordinat 7,948°LS dan 107,754°BT dengan kekuatan 4,7 pada kedalaman 61,7 Kilometer.
Berdasarkan BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Tasikmalaya, Sukabumi, Garut, Ciamis dan Pangandaran dengan intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity). Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut.
"Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi mengenai kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini," ujar Solihin.
ADVERTISEMENT
Namun meski tidak menimbulkan kerusakan, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Masyarakat diharapkan tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
PVMBG meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil.
Laporan terakhir pukul 23.00 WIB malam tadi yang diterbitkan oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Jawa Barat, sebanyak enam kabupaten dan kota merasakan adanya gempa tersebut. Antara lain adalah Kabupaten Kabupaten Sumedang, Nyalindung Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.
Hasil pantauan Pusdalops BPBD Jawa Barat hampir serupa, yaitu untuk sementara tidak ditemukan korban jiwa ataupun kerusakan dan kerugian harta benda sehingga tidak mengganggu kehidupan dan penghidupan. Namun pemantauan dan koordinasi dengan tiap kabupaten dan kota terus dilakukan oleh otoritas tersebut. (Arie Nugraha)
ADVERTISEMENT