Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Ratusan Rumah di Dua Kampung di Bandung Diterjang Puting Beliung
12 Januari 2019 0:16 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB

ADVERTISEMENT
Angin puting beliung di Rancaekek, Kabupaten Bandung. (Istimewa)
BANDUNG, bandungkiwari - Ratusan rumah di Perumahan Rancaekek Permai 2, Desa Jelegong, Kampunga Linggar Jati dan Kampung Papanggunan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diterjang angin puting beliung, Jumat (11/1/2019) pukul 15.00 WIB. Kejadian ini dipicu tingginnya curah hujan disertai angin kencang.
ADVERTISEMENT
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Jawa Barat, Budi Budiman, mengatakan data yang dihimpun hingga saat ini adalah empat rumah rusak berat dan 116 rumah rusak ringan di lima rukun tetangga (RT) di Perumahan Rancaekek Permai 2.
Sementara untuk Desa Jelegong Kampung Linggar Jati kata Budi, terdapat 30 rumah rusak ringan di tiga RT dan Desa Jelegong Kampung Papanggungan satu RT 50 rumah rusak ringan.
"Upaya yang telah dilakukan hingga saat ini adalah URC BPBD Provinsi Jawa Barat melakukan assessment ke lokasi kejadian bersama petugas BPBD Kabupaten Bandung. Tenda darurat telah didirikan serta menyediakan pengungsian di Masjid At-Tauba, untuk menampung bila mana ada pengungsi," kata Budi.
ADVERTISEMENT
Budi menjelaskan sedangkan untuk korban luka berat, BPBD Kabupaten Bandung merujuk ke rumah sakit baleendah. Sementara itu data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung menyebutkan berdasarkan pantauan citra satelit terdapat pembentukan awan cumulonimbus di sekitar wilayah Bandung Timur dan sekitarnya pada pukul 15.10 WIB.
Prakirawan BMKG Stasiun Bandung Neneng Sugianti menjelaskan, akibatnya terjadi kejadian hujan dengan intensitas sedang hingga lebat kadang disertai petir dan angin kencang di wilayah tersebut. Dilihat dari faktor regional pada saat itu adanya pertemuan massa udara di sekitar Jabar dan belokan angin( shearline) di Jawa Barat bagian tengah.
"Untuk faktor global karena terdapat anomali suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat yang cenderung hangat sehingga berpeluang terjadi pembentukan awan konvektif potensial hujan. Hasil pengamatan pos hujan observasi yang tercatat di pos hujan Cileunyi kurang dari satu jam tercatat 16 milimeter, masuk dalam kategori curah hujan dengan intensitas lebat," ujar Neneng.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya kata Neneng, suhu maksimum pada tanggal 11 Januari 2019 pukul 14.00 WIB sebesar 29,3 derajat Celcius, dengan kelembapan udara sekitar 59 persen pada saat awal pembentukan awan cumulonimbus (Cb) di siang menjelang sore hari. Pada pukul 15.00 WIB suhu tercatat 27,0 derajat Celcius dengan kelembapan udara sekitar 67 persen.
Dari pantauan citra radar terdeteksi adanya pembentukan awan konvektif dengan kategori hujan sedang-lebat dan ketinggian puncak awan bisa mencapai 14 Kilometer pada pukul 15.12 WIB. (Arie Nugraha)
ADVERTISEMENT