Ridwan Kamil Bentuk Tim Transisi untuk Belajar Seputar Pemprov Jabar

Konten Media Partner
10 Juli 2018 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ridwan Kamil Bentuk Tim Transisi untuk Belajar Seputar Pemprov Jabar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ridwan Kamil. (Utara Jaya)
BANDUNG, bandungkiwari - Setelah mendapat hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Ridwan Kamil memanfaatkan waktunya untuk mempelajari seluk beluk Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
ADVERTISEMENT
Rapat pleno KPU Jabar telah menetapkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) berhasil unggul dengan mendapatkan 7.226.254 suara, sementara di urutan kedua pasangan Asyik (Sudrajat-Syaikhu) meraih 6.317.465 suara. Dengan selisih cukup besar, maka peluang gugatan atas kemenangan Rindu ini diprediksi tidak bakal terjadi
“Sampai menuju ke pelantikan (Gubernur Jabar) saya sedang mempelajari dan akan membuat tim transisi juga,” kata pria yang akrab disapa Emil ini di Bandung, Senin (9/7/2018).
Emil menuturkan tugas utama tim transisi ini untuk menganalisa sejauh mana kemampuan Pemprov Jabar, untuk bisa mengakomodasi janji politik yang telah dia tebar selama 130 hari masa kampanye Pilgub Jawa Barat 2018.
Utamanya dalam hal penganggaran, Emil harus bisa menyesuaikan program rancangannya dengan apa yang sudah tertera di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah (APBD) 2019.
ADVERTISEMENT
“Tim transisi ini dibentuk untuk memastikan janji-janji kampanye bisa terakomodir di RPJMD APBD 2019, bahkan di APBD perubahan yang dieksekusinya kan sekitar Oktober, November, Desember. Sehingga dalam waktu pendek janji-janji Rindu ini bisa terwujud,” ungkapnya.
Menurut Ridwan Kamil, pelantikan Gubernur Jabar periode 2018-2023 akan dilakukan pada 17 September 2018. Sehingga, tim transisi bentukannya masih mempunyai waktu dua bulan untuk mempelajari kemampuan pemprov untuk APBD 2019 ini.
“Kemungkinan pelantikan Gubernur itu 17 September. Kemungkinan gelombang pertama pelantikan wali kota dan bupati itu 20 September. Jadi saya dilantik dulu setelah itu saya melantik gelombang pertama dari walikota dan bupati,” katanya.(Utara Jaya)