RS Jiwa Jabar Gelar Konser Musik untuk Kikis Stigma ODGJ

Konten Media Partner
18 November 2018 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RS Jiwa Jabar Gelar Konser Musik untuk Kikis Stigma ODGJ
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi. (Pixabay)
BANDUNG, bandungkiwari - Untuk mengurangi stigma negatif orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di masyarakat, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat menggelar konser kesehatan jiwa dengan tema Mental Health for All.
ADVERTISEMENT
Dengan digelarnya kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat menyadari bahwa pasien yang telah terlepas dari masalah kejiwaan (rehabilitan), juga dapat membaur di lingkungan tempat tinggalnya serta dapat menjadi produktif.
Wakil Ketua Panitia Konser Kesehatan Jiwa Mental Health for All, Winda Ratna Wulan mengatakan, masyarakat tidak boleh memandang berbeda terhadap rehabilitan atau melakukan perlakuan yang diskriminatif.
Winda mengatakan untuk menunjukkan hal tersebut, hampir seluruh pengisi konser berasal dari rehabilitan. Dimulai dari pawai helaran oleh rehabilitan berkonsep Trash Fashion, menampilkan pertunjukan musik perkusi dari barang-barang bekas.
Kolaborasi etnik oleh rehabilitan menggunakan gamelan, arumba, gitar, bass, drum, dan lainnya. Digelar juga talk show Life Experience bersama seorang aktivis kesehatan mental yang juga pengurus di Komunitas Peduli Skizofrenia, Bipolar Care Indonesia, dan Harmony in Diversity, Anto SG.
ADVERTISEMENT
“Beliau sekaligus seorang rehabilitan yang telah berhasil menunjukkan produktivitas dan daya gunanya sebagai anggota masyarakat. Terus ada Dance Movement Therapy yang akan dibawakan oleh Kaladian Raharja sebagai bagian dari proses personal recovery-nya," ujar Winda di Bandung, Minggu (18/11/2018).
Winda berharap, tampilnya rehabilitan dalam konser kesehatan jiwa di kawasan Taman Cikapayang saat Dago Car Free Day, dapat memberikan pengaruh positif dalam masyarakat. Sehingga tutur Winda, informasi dan edukasi soal kesehatan jiwa lebih efektif dan efisien diberikan pada masyarakat.
Alasannya, salah satu promosi dan prevensi yang terbaik kepada masyarakat adalah dalam bentuk kesenian, karena merupakan salah satu unsur budaya yang berkembang dari kearifan lokal. Dengan menyentuh budaya yang akrab dalam masyarakat jelas Winda, akan memberikan pengaruh yang baik dalam masyarakat, khususnya dalam gelaran konser kesehatan jiwa.
ADVERTISEMENT
"Beberapa penelitian kesehatan jiwa komunitas menyatakan bahwa dukungan masyarakat memiliki arti yang penting dalam sistem kesehatan jiwa yang sehat. Masyarakat yang mengerti dan memahami dari kesehatan jiwa akan memberikan dampak positif dalam pemulihan ODGJ dan ODMK," ujar Winda.
Winda memaparkan rehabilitasi psikiatri telah meningkatkan hasil akhir yang dicapai pasien, melalui pemberian layanan dukungan masyarakat. Hal itu untuk mengurangi angka pasien kembali masuk rumah sakit dan meningkatkan integrasi pasien di masyarakat.
Program dan layanan dukungan masyarakat menyediakan rehabilitasi psikososial pada tingkat yang bervariasi, bergantung pada sumber dan dana yang tersedia untuk program tersebut. Beberapa program, berfokus terutama pada penurunan jumlah pasien yang masuk rumah sakit kembali, melalui pengontrolan gejala dan manajemen pengobatan. Sedangkan program lain mencakup layanan sosial dan rekreasi.
ADVERTISEMENT
"Rehabilitasi psikososial mengacu pada pelayanan yang dirancang, untuk meningkatkan proses penyembuhan pada klien dengan gangguan jiwa. Penyembuhan ini bukan hanya pengontrolan gejala dan manajemen pengobatan, tetapi juga mencakup pertumbuhan personal, reintegrasi dalam masyarakat, pemberdayaan, peningkatan kemandirian dan peningkatan kualitas hidup," jelas Winda.
Konser Kesehatan Jiwa Mental Health for All Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, masih merupakan rangkaian acara memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, 10 Oktober 2018 dan Hari Kesehatan Nasional 12 November 2018. Kegiatan ini bertujuan mengurangi stigma negatif di masyarakat mengenai ODGJ dan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). (Arie Nugraha)