RS Mayapada Batal Dibangun di Jalan Sudirman Karena Tidak Tahan Gempa

Konten Media Partner
7 Desember 2018 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RS Mayapada Batal Dibangun di Jalan Sudirman Karena Tidak Tahan Gempa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Miniatur RS Mayapada. (Utara Jaya)
BANDUNG, bandungkiwari - Mayapada Healthcare batal membuat rumah sakit di Jalan Sudirman, Kota Bandung. Alasannya, bangunan milik Bank Mayapada yang akan dialihfungsikan tersebut dinilai tidak tahan gempa.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada pertengahan 2017 silam Ridwan Kamil yang masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung menyatakan bahwa bangunan Bank Mayapada bakal diubah menjadi rumah sakit. Kala itu, direncanakan renovasi bangunan tuntas dalam satu tahun.
"Bangunan lama itu bangunan tua, jadi untuk gempa bumi ga lulus. Jadi mau ga mau kita biarkan karena keadan sekarang jadi melihat kondisi Indonesia kita rentan gempa bumi," ucap Jonathan Tahir, Group CEO Mayapada Healthcare ‎di Bandung.
Pembuatan rumah sakit pun dialihkan ke daerah lain, yakni di sebuah lahan di Jalan Terusan Buah Batu setelah perempatan Jalan Soekarno-Hatta. "Jadi jangan sampai rumah sakit malah rubuh, lebih baik kita cari tempat lebih leluasa‎," imbuh Jonathan.
‎Menurut Jonathan, untuk pembangunan rumah sakit ini Mayapada mengalokasikan dana sebesar Rp700 miliar. Dengan nominal tersebut, dia menjamin bakal memberikan kualitas layanan dan fasilitas rumah sakit yang terbaik di Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap kita akan membangun fasilitas dan alkes terbaru dan tercanggih. Salah satunya kita mau bangun investasi bidang onkologi dimana itu masuk ke ‎adioterapi," cetusnya.
Untuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan terlibat, Jonathan juga akan merekrut orang terbaik di setiap bidangnya. Menurutnya, sekitar 100 dokter dan 200 perawat handal bakal dicari untuk ikut bergabung di rumah sakit swasta ini.
‎"Bandung kita memastikan setiap rumah sakit yang kita bangun harus jadi yang terbaik, kita perlu dukungan dari para profesor dokter terbaik. Jadi kita akan mencoba mengajak mereka untuk bergabung dan berkarya di rumah sakit Mayapada," katanya.
Janji Layani Pasien BPJS
Jonathan Tahir memastikan bahwa rumah sakit Mayapada yang akan dibangun di Kota Bandung akan ramah bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.‎ Dia berkomitmen untuk memberikan pelayanan optimal tanpa terkecuali pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS).
ADVERTISEMENT
Pembangunan rumah sakit Mayapada di Kota Bandung ini baru saja dimulai. Rencananya rumah sakit dengan biaya Rp700 miliar tersebut bakal dibuat dengan kapasitas 300 ranjang pasien.
"Sangat pasti, kita setiap rumah sakit yang kita bangun itu mensupport program pemerintah, ‎pasti kita menerima pasien BPJS," kata Jonathan.‎
Jonathan ‎mengaku tidak khawatir dengan sistem pembayaran BPJS oleh pemerintah yang belakangan ini kerap mengalami keterlambatan. Sebab, ujar dia, Mayapada Group memiliki modal keuangan cukup untuk mengelola keuangan tanpa bergantung pada BPJS.
"Kami beruntung bahwa kami secara grup keuangan masih sangat oke. Jadi memang agak sedikit terhambat tapi bukan sesuatu yang membikin kami khawatir," cetusnya.
Meski begitu, Jonathan tetap berharap agar pemerintah jangan sampai lalai memenuhi pembayaran BPJS.‎ "Lebih cepat lebih baik tapi kami mengerti di BPJS dan pemerintah ada kendala-kendala tertentu, kalau kami siap mendukung saja," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pembangunan rumah sakit Mayapada ‎ditargetkan selesai pada 2019 mendatang. Mulai pertengahan tahun depan, proses menjaringan pegawai akan dimulai selama enam bulan.
Jonathan optimistis rumah sakit Mayapada mampu bersaing di Kota Bandung. ‎Sebagai andalannya, dia bakal memberikan pelayanan maksimal untuk para pasien.
"Bisnis rumah sakit itu masalah kepercayaan, jadi yang kita buru adalah ‎kepercayaan kepada masyarakat, kalau sudah ada kepercayaaan masyarakat akan datang. Bisnis rumah sakit beda dengan properti dimana kita taroh iklan, butuh kepecayaan, bisnis ini memang butuh waktu, jadi bisnis jangka panjang," katanya. (Utara Jaya)