Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Sandiaga Uno Soal Poster Raja Jokowi: Kita Kesulitan Dana
15 November 2018 6:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, saat hadir di Bandung. (Utara Jaya)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Sebuah poster bergambar Joko Widodo menggunakan setelan raja lengkap dengan mahkotanya beredar luas di Jawa Tengah. Kubu Jokowi pun mengungkapkan dugaan bahwa poter tersebut tidak menutup kemungkinan disebar oleh kubu lawan.
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno hanya tersenyum ketika ditanya soal tudingan tersebut. Dia justru mengutarakan bahwa pasangan Prabowo-Sandi saja masih kekurangan Alat Peraga Kampanye (APK).
"Kenyataan aja ya, kita saking hematnya poster kita sendiri aja nggak bisa cetak apalagi poster orang lain, poster kita aja yang membiayai dari kita sendiri nggak ada dari badan pemenangan, boro boro nyetak buat yang ga jelas itu, kita nggak memiliki dana sama sekali," kata Sandi di Bandung, Rabu (14/11).
ADVERTISEMENT
Sandi menuturkan sekarang ini tim kampanya selalu mendapat keluhan dari jaringan di tingkat pedesaan. Dia sendiri sedang berusaha mencari dana tambahan untuk membuat APK guna disebar ke pelosok daerah
"Kami problem itu, di pedesaan itu nggak ada poster Prabowo-Sandi banyak mengadu di Banten nggak ada di Jawa Barat di pelosok nggak ada. Saya lagi pontang panting mau nyariin itu nggak ada, dan akhirnya partisipasi berjalan," cetusnya.
Lantas Sandi kembali berceloteh bahwa tudingan yang dialamatkan kepada kubunya cukup konyol. Sebab, dia mengakui polaritasnya saja masih kurang lantaran banyak orang yang belum mengenal dirinya, termasuk sebagai cawapres.
"Saya kalau misalnya ada yang nyetak poster kaya gitu dari kubu kami sangat tidak masuk akal, kita perlunya poster kami bukan poster orang lain. Saya kalau ada uang lebih akan fokus buat cetak alat peraga kampanye," katanya.
ADVERTISEMENT
Kesulitan Dana Kampanye
Pemilihan Presiden (Pilpres) masih menyisakan waktu sekitar lima bulan sebelum hari pencoblosan pada 17 April 2019 mendatang. Namun pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno blak-blakan sudah dilanda kesulitan dana kampanye
"Nanti dilaporkan tanggal 20-an ke atas kita kesulitan dana, nanti secara official akan ngomong kalau kita sudah kesulitan dana," kata Sandiaga Salahuddin Uno.
Sandi menuturkan dirinya sekarang ini sedang pontang-panting mencari aliran dana segar. Kesusahan tim pasangan Prabowo-Sandi disebabkan masih belum ada donatur besar yang bersedia mensponsori penantang petahana ini.
"Secara resmi kita mengakui penggalangan dana kita terkendala luar biasa, karena belum ada dunia usaha besar memberikan suport kepada kita," cetusnya
Diutarakan Sandi, alokasi dana paling besar adalah untuk anggaran publikasi yang bisa menghabiskan sepertiga dana kampanye. Bahkan, saat ini diakuinya permintaan untuK Alat Peraga Kampanye (APK) dari pelosok daerah terus mengalir dan belum bisa terpenuhi.
ADVERTISEMENT
"Cukup banyak 20-30 persen untuk alat peraga kampanye, ini tinggal lima bulan kita pontang panting terus," cetusnya.
Sebelum membuat pernyataan resmi soal kondisi keuangan yang menipis, Sandi sudah meminta tim pemenangannya untuk menghitung kebutuhan dana secara keseluruhan hingga hari pencoblosan nanti. Selebihnya, dia mulai menekan biaya kampanye agar bisa dilakukan secara efisien.
"154 hari kita lagi hitung, tadinya pahe (paket hemat) sekarang pahese, paket hemat sekali, saya akan panggil bendahara untuk menghitung, kalau ke daerah yang akan banyak menyita itu alat peraga kampanye , bukan hanya nyetak tapi diatrobusonya itu," katanya. (Utara Jaya)