"Seblak Abang Unla": Kuliner Bandung yang Bikin Lidah Ditusuk Perut Digoyang

“Seblak Abang Unla” berisi Kikil, bakso, tahu, sayur dan tulang, diguyur 3 sendok cabai (Foto-foto: Yulia Sukmana)

BANDUNG, bandungkiwari – Apa makanan favoritmu di Bandung? Jawabannya bisa beragam. Tapi kamu yang doyan pedas, mungkin memasukkan satu kuliner khas Bandung ini: Seblak. Ini juga salah satu makanan favorit saya selama di Bandung. Dengan harga yang murah dan rasa begitu enak, seblak gampang ditemukan di setiap penjuru Kota Kembang.

Seblak dikenal sebagai makanan yang pedas dan gurih. Menunya beragam. Bisa berisi kerupuk, sayuran, daging, kikil, makaroni, tahu, sayap, ceker, atau tulang ayam. Makanan ini diminati banyak orang terutama para pecinta makanan pedas dan gurih.

Sejak mengenal seblak, saya jadi jatuh cinta padanya. Jadi, selama tinggal di Bandung saya sudah mencoba beberapa pedagang seblak yang berbeda. Tentunya, rasa yang dihasilkan pun berbeda. Saya tahu seblak mana saja yang punya cita rasa yang luar biasa. Salah satunya seblak "Seblak Abang Unla”. Seblak ini akan membuat lidah kalian terasa ditusuk dan perut digoyang.

“Seblak Abang Unla” mulai ada pada tahun 2014. Seblak ini punya cita rasa yang berbeda. Sumbernya berasal dari bumbu yang dibuat oleh Medi (35), pedagang asal Palembang. Salah satu bumbunya: cabai, kencur, bawang merah, bawang putih yang sudah ditumbuk dan rempah Sumatra.

Rempah ini dirahasiakan oleh Medi karena jadi racikan andalannya. Selain itu, cabai tumbuk yang disajikan juga entah dari mana. Cabai ini membuat lidah kita terasa ditusuk-tusuk saking pedasnya. Pedasnya pun berbeda dengan seblak yang lainnya, membuat pengunjung ingin kembali lagi.

Cabai campur rempah seblak "Abang Unla”

Dea, salah satu pelanggan seblak Abang Unla, mengaku sering datang ke tempat ini. Biasanya, gadis berumur 22 tahun itu mampir sepulang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di kawasan Jalan Lengkong Bandung.

“Saya tidak suka makanan manis, saya lebih suka pedas. Jadi saya datang saja ke sini. Menu yang paling saya suka seblak ceker, tulang dan bakso. Itu sudah enak banget. Cukup dengan dua sendok cabai saja,” ujar Dea.

Nah, kalian yang tidak suka pedas, saya sarankan cukup taburkan setengah sendok saja. Jadi kalian masih bisa menikmatinya. Tapi untuk para pecinta pedas, kalian bisa mencobanya satu setengah sendok dulu saja. Satu setengah sendok ini akan membuat kalian menikmati seblak yang dibuat oleh Medi tanpa khawatir terjadi kegaduhan di dalam perut nantinya. Lidah aman dan perut selamat.

Kalian yang suka dengan pedas dan perutnya suka bermasalah, jangan dulu kalau datang ke warung seblak di Jalan Karapitan ini. Kalian harus mendengarkan saran dari Medi karena seblak ini mengandung unsur pedas yang luar biasa.

Pernah saya mau mencoba lima sendok makan cabai, tapi Bang Medi sarankan cukup tiga sendok saja. Akhirnya saya menuruti apa yang Bang Medi bilang. Setelah dicoba dalam suapan pertama rasa pedas masih wajar. Setelah suapan ketiga hingga kelima, saya merasakan lidah saya terasa panas dan seperti ditusuk-tusuk oleh benda tajam.

Seblak yang saya pesan akhirnya tidak habis dimakan. Hanya setengahnya saja yang bisa saya cicipi. Sore harinya, perut saya terasa bergoyang ada ajakan untuk pergi ke toilet. Akhirnya saya percaya dari beberapa seblak yang pernah saya coba di Bandung, seblak Abang Unla inilah yang paling “hot”. Hanya dengan menuangkan tiga sendok makan cabai tumbuk, perut saya sudah tidak berdaya.

Lalu Medi bercerita tentang salah satu pelanggannya yang datang dan meminta 10 sendok makan cabai. Medi menyarankan agar cabainya tidak terlalu banyak, tapi pembeli itu keukeuh minta sepuluh sendok. Akhirnya Medi ikuti keinginannya. Tidak lama kemudian pembeli itu jatuh pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Wow! Penasaran?

Kalian yang doyan pedas boleh coba mampir ke seblak Abang Unla ini. Dengan harga sangat terjangkau, seblak Abang Unla siap menusuk lidah kalian. Berani? (Yulia Sukmana)