Konten Media Partner

Si Bulat Manis Bola Ubi Gardujati

30 Maret 2018 17:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Si Bulat Manis Bola Ubi Gardujati
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Salah satu cabang Bola Ubi Gardujati di Paskal Food Market yang ramai digandrungi generasi millennial dalam dua tahun terakhir. (Foto-foto: Annissa Derviana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Berbentuk bulat dan renyah, jajanan asli Bandung ini booming dalam dua tahun belakangan. Dengan bahan dasar ubi yang tinggi karbohidrat dan serat, orang mengenal jajanan ini dengan nama Bola Ubi. Cita rasanya yang unik dan harganya yang bersahabat dengan dompet, membuat bola ubi laris manis di pasaran, terutama di kalangan kaum millennial. Gerai-gerai bola ubi dapat dijumpai dengan mudah di kota Bandung saat ini. Namun siapa sangka, jajanan ini ternyata telah lama lahir di bumi pasundan.
Salah satunya Bola Ubi Gardujati yang telah dirintis sejak tahun 1969. Usaha keluarga ini merupakan usaha turun temurun, yang dijalankan oleh Ismawijaya (43). Usaha bola ubi ini pertama kali dijalankan oleh almarhum ayahnya, dimulai pertama kali 49 tahun yang lalu di Jalan Gardujati. Bola Ubi Gardujati sendiri berbahan dasar ubi merah, karena ubi merah dinilai menghasilkan tampilan terbaik dibandingkan ubi lainnya.
ADVERTISEMENT
“Orangtua dulu awalnya buat dari ubi yang masih ada gula merahnya, ubi lobi namanya. Terus bapak bikin inovasi sendiri, biar unik, kemudian dicoba buat dari berbagai macam ubi, hanya ubi merah yang terbaik, yang bisa hasilnya seperti ini. Bukannya ubi lain gak bisa, bisa sebenarnya cuma tampilan dan warna bola ubinya jadi kurang menarik,” tutur Ismawijaya.
Hal yang membedakan Bola Ubi Gardujati dengan bola ubi lainnya adalah rasanya yang unik dan cara penggorengannya. Selain itu untuk mengembangkan bisnis keluarganya, Ismawijaya telah mencoba berinovasi membuat bola ubi dengan berbagai varian rasa, namun tetap saja rasa original bola ubi belum ada tandingannya di lidah para konsumen.
Si Bulat Manis Bola Ubi Gardujati (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kini Bola Ubi Gardujati telah membuka 8 cabang di seantero Bandung, yaitu di Jalan Gardujati, Jalan Cibadak, Paskal Food Market, Yogya Riau Junction, Griya Pasteur, Teras Cihampelas, Festival Citylink dan BCC Ahmad Yani. Ismawijaya sendiri menempati gerai di Paskal Food Market, yang buka dari pukul 11.00 WIB hingga 22.30 WIB. Gerai tersebut terbilang sederhana, dan di depannya terdapat papan yang bertulis “Bola Ubi Gardujati”.
ADVERTISEMENT
Ismawijaya akan mulai menggoreng bola ubi apabila telah ada pesanan, sehingga konsumen dapat menikmati bola ubi saat masih hangat dan gurih.
Omset Bola Ubi Gardujati berbeda di setiap cabangnya, omset terbesar adalah di cabang Jalan Cibadak, yaitu sekitar Rp 3 juta per hari pada hari-hari biasa dan Rp 7 juta per hari saat weekend. Harga yang dibandrol per porsinya pun berbeda di setiap cabang. Khusus di cabang Jalan Cibadak dan Jalan Gardujati dibanderol Rp 12 ribu per porsi dan untuk di cabang lainnya Rp 15 ribu per porsi.
Semakin hari, semakin banyak orang yang tertarik membuka cabang Bola Ubi di berbagai pusat perbelanjaan. Dengan begitu Bola Ubi Gardujati dapat terus mempertahankan eksistensinya di kota Bandung. Ismajaya berharap usaha ini terus dilanjutkan oleh keluarganya dari generasi ke generasi, dan jangan sampai jatuh ke tangan orang lain. “Agar resep rahasia keluarga dapat terus terjaga dengan baik,” katanya. (Annissa Derviana)
ADVERTISEMENT