Subang Disarankan Memperbanyak SMK untuk Hadapi Industrialisasi

Konten Media Partner
23 Februari 2019 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat. (Humas Jabar)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat. (Humas Jabar)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Kabupaten Subang siap menghadapi industrialisasi. Salah satunya, menyiapkan warganya sebagai tenaga terampil.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Subang disarankan memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang siap menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan industri.
Ridwan Kamil mengaku tengah menyiapkan kebijakan "school/ teaching factory" sebagai model pembelajaran berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
"Jadi Bapak (Bupati) harus punya ruangan agar murid jadi skillfull. Atau secepatnya bapak bikin kursus, suatu hari pabriknya hadir yang punya sertifikat bisa diprioritaskan untuk masuk," kata Gubernur, di sela groundbreaking pembangunan pabrik kaca, PT. Bintang Jinjing Glass (BJG), di Jl. Raya Cipeundeuy- Pabuaran KM 3,5 Kec. Cipeundeuy Kab. Subang, Sabtu (23/2), dikutip dari siaran persnya.
Dalam kesempatan itu hadir perwakilan dari Menteri Perindustrian, Ade Rohmanto, dan Bupati Subang, Ruhimat.
ADVERTISEMENT
Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan investasi menjadi syarat mutlak majunya suatu wilayah. Pun Industrialisasi harus jadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat.
"Jadi kalau ternyata warga lokalnya skillnya belum memungkinkan, bisa ditraining dari sekarang, mumpung pabriknya belum jadi. Saya ga mau seperti di daerah lain terulang di Subang," katanya.
Menurutnya, investasi menjadi syarat bagi kemajuan suatu wilayah. “Industri ini melompat dengan memperkerjakan warga Subang jadi utama. Prioritas harus warga Subang. Karena bagaimanapun kemajuan ekonomi harus bereng dengan kemajuan warga," katanya.
Emil mencontohkan, ada daerah di Jawa Barat yang memiliki tingkat pengangguran tinggi, padahal berbagai bidang Industri banyak berlokasi di sana. Daerah tersebut menjadi salah satu tujuan warga daerah mencari pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, warga pendatang hadir dan bekerja namun pekerja lokal justru tidak dipekerjakan. Sehingga Gubernur tak ingin, ada industri maju tetapi rakyatnya ketinggalan. (Iman Herdiana)