Konten Media Partner

Surabi Durian Iteung, Kuliner Tradisional dengan Rasa Zaman Now

18 April 2018 17:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surabi Durian Iteung, Kuliner Tradisional dengan Rasa Zaman Now
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pembuatan Serabi Durian Iteung (Foto-foto:Muhammad Imam Faisal)
BANDUNG, bandungkiwari - Salah satu makanan tradisional khas Kota Bandung yang cukup terkenal dan masih bertahan dari zaman dulu hingga sekarang adalah Surabi atau dalam Bahasa Indonesia disebut Serabi.
ADVERTISEMENT
Makanan berbentuk bulat yang dahulu hanya terbuat dari campuran tepung terigu, telur, dan air kelapa ini seiring dengan perkembangan zaman kini telah mengalami banyak perubahan.
Dahulu surabi hanya ada dua rasa yaitu asin oncom dan manis gula merah. Kini surabi hadir dengan lapisan yang beraneka ragam seperti cokelat, keju, kornet, sosis, telur, dan bahkan yang paling baru kini di kota Bandung ada surabi durian atau duren.
Jika kalian mampir ke Bandung atau sedang bepergian ke kota ini, jangan lupa sempatkan mampir ke Surabi Durian Iteung yang berada di Jalan Terusan Buah Batu Nomor 273 Kota Bandung. Di sini, makanan tradisional tersebut hadir dalam bentuk atau rasa barunya yaitu surabi rasa buah durian.
ADVERTISEMENT
Berawal dari coba-coba, Kang Luki (19 tahun) pengusaha Surabi Durian Iteung ini berhasil mengolah surabi sebagai makanan tradisional dengan bentuk barunya dengan tujuan untuk membuat kuliner ini tetap eksis dan disukai masyarakat di era modern seperti sekarang ini
“Buat saya surabi itu unik, makanan khas Sunda, saya ingin memajukan makanan jaman dulu di zaman sekarang,” katanya.
Berawal dari coba-coba, Luki mencoba terus konsisten menjadikan surabi ini menjadi bisnisnya. “Alhamdulillah masyarakat bisa menerimanya dengan baik dan banyak yang suka,” tuturnya.
Surabi Durian Iteung, Kuliner Tradisional dengan Rasa Zaman Now (1)
zoom-in-whitePerbesar
Surabi durian dengan topping cokelat
Dilihat dari bentuknya, surabi durian tidak jauh berbeda dengan serabi tradisional tempo dulu. Hanya saja, pada lapisan atas surabi durian ini diolesi selai durian serta topping pelengkap seperti cokelat, keju, susu, dan lain-lain yang bisa kita pilih sesuai selera.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa perbedaan dari bahan baku untuk membuat surabi durian ini yaitu jika surabi tempo dulu bahan dasarnya hanya terbuat dari tepung beras dan terigu saja, surabi durian ini selain tepung beras dan terigu juga ditambah tepung lainnya yang berfungsi sebagai pengembang surabi durian tersebut.
Sementara dari proses pembuatannya, surabi tempo dulu menggunakan tungku kecil yang terbuat dari tanah liat dan kayu bakar sebagai bahan bakarnya, sedangkan surabi durian ini menggunakan pembakaran yang terbuat dari besi dan bahan bakarnya menggunakan arang kayu.
Untuk bisa merasakan nikmatnya surabi durian ini, kita cukup merogoh kocek Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu saja tergantung varian topping yang dipilih. Dengan harga yang masih terjangkau, kita sudah bisa menikmati sensasi baru menikmati nikmatnya makanan tradisional khas Kota Bandung ini dengan bentuk barunya di era zaman now.
ADVERTISEMENT
Bagi para pencinta durian, surabi ini bisa menjadi salah satu sensasi baru menikmati buah durian. (Muhammad Imam Faisal)