Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Tantangan 61 Tahun Unpad: Kualitas SDM dan Penguasaan Teknologi
18 September 2018 13:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Kampus Unpad. (unpad.ac.id)
BANDUNG, bandungkiwari – Bulan ini Universitas Padjadjaran (Unpad) genap berusia 61 tahun. Tantangannya, Unpad harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan penguasaan teknologi. Hal ini untuk mengimbangi revolusi industri 4.0 di mana teknologi menjadi kuncinya.
ADVERTISEMENT
Masalah revolusi industri 4.0 menjadi topik pidato Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad dalam acara Dies Natalis ke-61 Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Kampus Universitas Padjadjaran Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (18/9/2018), dikutip dari siaran pers Unpad.
Rektor menuturkan, tahun ini, tepatnya 11 September lalu, Unpad memasuki usia yang ke-61 tahun dari semenjak pertama didirikan yaitu pada tanggal 11 September 1957. Tujuan pendirian Unpad ialah untuk memperluas kesempatan masyarakat mengenyam pendidikan tinggi dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
“Berbagai hal baik yang telah kita bangun dan peroleh harus terus kita tingkatkan, berbagai kekurangan dan tantangan ke depan harus kita perbaiki dan jawab bersama. Sinergi dengan kepemimpinan akademik adalah energi penting untuk menjawab tantangan yang semakin kompleks dan dinamis di era revolusi industri 4.0 yang penuh dengan disrupsi dimasa mendatang,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, peringatan Dies Natalis merupakan momentum yang tepat untuk melakukan kontemplasi dan evaluasi secara mendalam atas semua yang telah dikerjakan selama estafet kepemimpinan di Unpad.
Ia lalu menyinggung peran perguruan tinggi, khususnya Unpad, dalam konteks global. Berdasarkan laporan terbaru Global Competitiveness Indeks (CGI) 2017-2018 yang disampaikan oleh World Economic Forum, Indonesia menduduki peringkat ke-36 dari 137 negara yang disurvei. Peringkat ini menunjukkan adanya peningkatan 5 peringkat dari tahun sebelumnya. Namun, di Asia Tenggara, posisi Indonesia masih berada pada ranking ke-4 di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand.
Di antara 12 pilar GCI, terdapat 3 pilar yang terkait langsung dengan pendidikan tinggi yang perlu ditingkatkan yaitu kualitas pendidikan tinggi dan pelatihan secara keseluruhan (peringkat ke-64), kesiapan teknologi yang diadopsi oleh industri atau diterapkan di masyarakat (peringkat ke-80), dan efisiensi pasar tenaga kerja (peringkat ke-96).
ADVERTISEMENT
“Melihat kondisi faktual tersebut, sebagai perguruan tinggi kita masih harus bekerja keras dan terus mempertajam strategi dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas di tahun 2045 sebagaimana telah dicanangkan oleh pemerintah Indonesia,” kata Rektor.
Untuk mewujudkan visi tersebut, pilar utama yang harus diperkuat adalah pembangunan SDM dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka perguruan tinggi haruslah menjadi motor utama dalam upaya menciptakan SDM yang unggul dan menjadi pusat inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mengenai kondisi Unpad saat ini, ia menyatakan, dilihat dari perspektif Learning and Growth, Unpad telah memberikan perhatian khusus pada peningkatan kualitas SDM dan memperkuat inovasi untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Tahun ini, Unpad memiliki 1.911 dosen dengan komposisi 138 orang (7,2%) menjabat Guru Besar, angka ini relatif menetap dalam 4 tahun terakhir ini. Namun demikian, lompatan yang cukup besar terjadi pada jumlah dosen berkualifikasi S3 di mana pada 2015 terdapat 661 orang (36,5%), kemudian pada tahun 2016 bertambah menjadi 733 orang (36,3%), tahun 2017 bertambah menjadi 812 orang (43,1%), dan pada 2018 bertambah menjadi 870 orang (45,5%).
ADVERTISEMENT
Dan sampai saat ini Unpad memiliki sebanyak 2.322 tenaga kependidikan dengan komposisi sebanyak 470 orang telah memiliki jabatan fungsional khusus (seperti arsiparis, auditor, pranata laboran, pustakawan, paranata humas, dan pranata laboratorium), dan sebanyak 1.852 orang memiliki jabatan fungsional umum.
Tetapi menurutnya Unpad masih memiliki sejumlah tantangan, antara lain, mengenai rasio jumlah Guru Besar dengan dosen yang masih belum ideal. Menurutnya, adanya peningkatan jumlah publikasi yang cukup tajam belum berkorelasi dengan jumlah kenaikan jabatan Guru Besar. Selain itu, jumlah dosen yang akan pensiun belum seimbang dengan jumlah alokasi formasi dosen baru atau kebutuhan universitas yang terus berkembang. (Iman Herdiana)