Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten Media Partner
Teatrikal Donal Trump Warnai Solidaritas untuk Venezuela di Bandung
19 Maret 2019 8:28 WIB
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Memeringati Hari Solidaritas Global untuk Venezuela, sekelompok massa aksi yang tergabung dalam Komite Solidaritas untuk Venezuela (KSV) mengadakan aksi di trotoar Jalan Asia Afrika Bandung, Senin sore (18/3).
ADVERTISEMENT
Solidaritas untuk Venezuela beraksi di depan Gedung Citibank yang dianggap sebagai simbol Amerika Serikat yang berdiri di Bandung.
Dalam aksinya, peserta Solidaritas untuk Venezuela membawa spanduk bertuliskan “Hentikan Intervensi Imperialis Amerika Serikat! Pertahankan Revolusi Bolivaria!” dan beberapa poster yang menyuarakan penolakan terhadap campur tangan Amerika di negeri yang kini dilanda krisis tersebut.
Seruan "Go to hell with your aid", "Peace on earth and sovereignty for the Venezuelan people", "Long live Venezuelan people", "AS stop acak-acak dunia", menjadi bagian poster yang mereka usung.
Selain itu ada pula teatrikal yang menghadirkan manusia berwarna bendera Venezuela dan pengunjukrasa yang mengenakan topeng Presiden Amerika, Donald Trump.
Aksi solidaritas itu pun ditutup dengan membakar bendera Amerika dan topeng Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Gedung Citibank di Jalan Asia Afrika tersebut mendapat pengawalan dari kepolisian. Aksi damai ini cukup menarik perhatian pengguna jalan.
Solidaritas untuk negeri di Amerika Utara itu tidak hanya dilakukan di Kota Bandung semata, di pelbagai kota seperti Jakarta, Yogyakarta, Malang, Palu, Manado, Makassar, maupun Ternate.
Venezuela mengalami krisis berkepanjangan. Sejak meninggalnya presiden sosialis Hugo Chavez 2013, negeri kaya minyak itu mengalami dualisme kepemimpinan.
Pemerintah resmi Venezuela saat ini masih menolak bantuan asing. Mereka menuding di balik bantuan tersebut ada upaya intervensi Amerika Serikat. Sementara pemerintah tandingan justru berusaha memuluskan masuknya bantuan bagi Venezuela.
Sementara krisis yang terjadi di bidang ekonomi sangat parah, inflasi meroket, harga daging per kilogramnya sampai belasan juta rupiah. Jutaan penduduk Venezuela dikabarkan hengkang dari negerinya.
Pemerintah Venezuela bersama militer berusaha mengendalikan situasi di mana tentara mengontrol setiap sendi kehidupan seperti yang terjadi di Indonesia era Soeharto. (Agus Bebeng)
ADVERTISEMENT