news-card-video
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Ternyata Asap Rokok Picu Katarak di Mata

3 Maret 2018 13:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ternyata Asap Rokok Picu Katarak di Mata
zoom-in-whitePerbesar
BANDUNG, bandungkiwari - Penyakit katarak pada mata sudah rahasia umum yaitu dipicu oleh usia lanjut. Katarak disebutkan oleh dokter mata tidak bisa dicegah, namun dapat diperlambat kemunculannya.
ADVERTISEMENT
Untuk memperlambat kemunculan katarak di mata, kita harus mewaspadai beberapa gejala penyakit tersebut berupa penglihatan kabur seperti melihat asap, mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya yang menyilaukan, sulit melihat saat cahaya remang - remang atau sangat terang. Gejala yang paling berat penyakit katarak adalah penglihatan berangsur - angsur menurun dan pada sayat saat hanya dapat membedakan terang dan gelap saja.
Menurut Ketua Komite Medis Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, Iwan Sovani, gejala akan lebih tinggi jika ada sejumlah faktor yang mendukung terjadinya penyakit katarak. Contohnya kata Iwan Sovani paparan sinar matahari yang cukup lama terhadap mata. Bisa juga karena kondisi kesehatan seperti diabetes atau peradangan pada bagian tengah mata (uveitis) jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Iwan menambahkan jika seseorang mengkonsumsi obat kortikosteroid berdosis tinggi dalam jangka waktu lama, rentan terjangkit katarak. Pernah menjalani operasi mata, terdapat riwayat penyakit serupa di keluarga, pola makan yang tidak sehat dan kurang vitamin, serta mengkonsumsi minuman keras dalam jumlah banyak secara rutin dapat menjadi faktor yang mempertinggi risiko penyakit katarak. Sama halnya juga dengan merokok.
"Diperkirakan asap rokok akan menyebabkan gangguan permukaan mata (kornea) juga metabolisme tubuh lainnya secara umum yang tentunya berdampak juga pada kerusakan organ - organ mata, termasuk lensa yang bisa memicu peningkatan timbulnya katarak seperti halnya faktor penyebab diare," kata Iwan Sovani, Sabtu, (3/3/2018).
Iwan menjelaskan asap rokok yang dihisap oleh perokok aktif maupun pasif bisa menyebabkan katarak karena faktor radikal bebas (Oksidant).
ADVERTISEMENT
Agar mengurangi risiko terjangkit penyakit katarak, disarankan agar mengonsumsi makanan yang mengandung oksidant. Iwan menyebutkan makanan dengan kandungan oksidant ini harus dikonsumsi secara rutin yang terkandung dalam buah apel, pir, anggur, jeruk, pisang, mangga, nanas, pepaya serta stroberi.
"Dalam sayuran pun ada oksidantnya seperti brokoli, asparagus, tomat, kubis merah, ubi merah. Kalau pada kacang - kacangan terdapat dalam pecan, kenari dan almond," ujar Iwan.
Selain itu beberapa pemicu katarak lanjut Iwan, juga terjadi akibat trauma tumpul (benturan) sehingga menempelnya pigmen iris pada permukaan anterior lensa. Juga pernah terdapat riwayat diare berat, komplikasi penyakit mata lainnya dan terpapar radiasi. Paparan radiasi ini berasal dari sinar x, sinar inframerah serta microwave.
Sementara itu penggunaan obat - obatan psikotropik (phenothiazines) masih menjadi ancaman terjangkit katarak. Obat psikotropik memicu deposit pigmen pada akis epitel lensa anterior. Tetapi hal itu tergantung pada dosis dan lamanya terapi.
ADVERTISEMENT
"Bisa juga jadi mengecilkan pupil (miotik), deposit pigmen di aksis anterios (amiodarine) dan pemicu lainnya katarak nuklear," kata Iwan. (Arie Nugraha)