Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Salmon dikenal ikan yang mahal. Namun cukup mudah untuk mendapatkannya. Beberapa supermarket di Bandung juga kerap menjajakannya. Tetapi jangan sembarangan membeli ikan impor tersebut. Ingin tahu tipsnya?
ADVERTISEMENT
Chef de Cuisine The Restaurant, Rizki Sabriyatna membagi tips memilih daging salmon di pasaran. Menurutnya, sebaiknya jangan tergiur dengan diskon besar saat membeli daging salmon.
Kualitas daging salmon yang diberi potongan harga tinggi biasanya sudah kurang baik lagi. Biasanya terlihat dari warnanya.
"Daging salmon yang masih segar biasanya warnanya merah menyala. Semakin pucat, kualitasnya semakin buruk," kata Rizki Sabriyatna, kepada bandungkiwari di Bandung, baru-baru ini.
Rizki juga menambahkan, selain warna aroma pun akan mempengaruhi kualitas. Jika daging salmon tidak berbau amis, maka kualitasnya baik.
Selain itu, menurut Rizki jangan pernah mencuci daging salmon. Ketika daging tersentuh air dan udara terbuka, maka kualitasnya akan menurun. Lantaran sudah terpapar bakteri. "Kalau memang sudah terkena air langsung diolah," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Penyebab Hidangan Salmon Mahal
Sebagai ikan yang dicap mewah, ada beberapa faktor yang membuat Salmon mahal harganya. Salah satunya pengolahannya yang susah-susah gampang, diakui Rizki Sabriyatna.
Salmon memang perlu diperlakukan dengan benar untuk menjaga kesegaran dagingnya. Perlakuan tersebut seharusnya sudah dilakukan sejak ikan tiba di dapur dalam kondisi utuh.
"Sebelum dipotong, seluruh permukaan kulitnya harus dibersihkan dulu dengan air, dan dilap sampai kering baru dipotong," jelas Rizki.
Rizki mengatakan, hal tersebut perlu dilakukan untuk membersihkan lendir pada tubuh salmon. Sehingga lendir tidak ikut terbawa dan menempel pada daging salmon. "Ketika memotong, tangan juga perlu menggunakan sarung tangan," katanya.
Semua perlakuan tersebut, kata Rizki perlu dilakukan untuk menjaga kondisi kesegaran daging salmon. Ketika penangannya salah, daging salmon akan rusak dan berpengaruh pada kualitas hingga rasa setelah diolah.
ADVERTISEMENT
"Kualitas daging salmon memang harus terjaga. Apalagi, daging salmon tidak hanya digunakan untuk diolah dengan cara dimasak, tetapi juga digunakan untuk sashimi (kuliner Jepang berupa irisan tipis daging salmon dan disajikan mentah)," jelasnya.
Faktor lain yang membuat menu salmon bernilai tinggi adalah mayoritas restoran kerap menggunakan Salmon dari Norwegia. Dengan alasan, kualitas dagingnya lebih baik ketimbang Salmon dari Tasmania.
"Tidak amis, kandungan gizinya juga lebih baik Norwegian Salmon, fatnya dikit dan kandungan omega tiganya lebih tinggi," ujarnya. (Mega Dwi Anggraeni)