Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Video: Aksi Seniman Bandung pada Hari Ke-7 Kepergian BJ Habibie
17 September 2019 21:23 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Wangi dupa menyeruak di badan trotoar, memberi tafsir tradisi yang hadir dalam napas urban Bandung. Beberapa seniman mulai bergerak, meliukkan tubuh dalam irama sepi pada langit-langit yang gersang.
Poster Prof. Dr. Ing. H Bacharuddin Jusuf Habibie yang pernah menjabat sebagai Presiden ke-3 Republik Indonesia menjadi magnet para seniman bergerak.
Empat seniman yakni Andy Waluya Wartja (Puisi), Gatot Gunawan (Tari), Oos Koswara (Tari), dan Wanggi Hoed (Pantomim) yang tergabung dalam Aliansi Seniman Rudet Bandung (ASET Bandung), mencoba menampar ingatan publik akan tujuh hari meninggalnya BJ Habibie.
Mereka mengadakan renungan akan jasa BJ Habibie, melalui gerak dan kata di depan Gedung Indonesia Menggugat, Selasa (17/9). Keahlian dalam mengembangkan teknologi pesawat terbang yang bukan hanya diakui Indonesia, tapi juga dunia.
Tentu bukan sebatas aksi selama tujuh jam untuk membuat publik bingung. Lebih dari itu mereka sekaligus mengajak publik untuk meneruskan nilai-nilai yang ditanamkan seorang BJ Habibie.
ADVERTISEMENT
Indonesia memang kehilangan putra terbaiknya yang lahir di Parepare Sulawesi pada 25 Juni 1936 tersebut. BJ Habibie telah memancang patok kemandirian dengan melahirkan pesawat terbang buatan Indonesia.
Dari sebab itu pula aksi performance art dari Aset Bandung menghadirkan pesawat kertas. Pesawat-pesawat kertas terbang dengan bahan bakar puisi. Setiap puisi usai dibaca pesawat melaju membelah angin seolah membawa harapan dan doa kepada “Mr Crack”: Julukan yang diberikan kepada BJ Habibie karena teori Crack Progression Theory yang dikembangkannya dan masih dipakai hingga sekarang.
Sang jenius itu memang telah pergi. Namun kehadiran di negeri ini telah memberi banyak harapan akan kemandirian bangsa.Selamat jalan Eyang, kami selalu mengenang ucapanmu: "Di manapun engkau berada selalulah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kita berikan.”
ADVERTISEMENT
Berikut video aksi seniman Bandung
(Agus Bebeng)