Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Video: Seniman Peringati Kepergian BJ Habibie dengan Doa dan Tarian
19 September 2019 18:42 WIB
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Seniman Bandung memeringati hari ke-7 Kepergian Prof. Dr. Ing. H Bacharuddin Jusuf Habibie. Mereka melakukan pertunjukan seni di atas trotoar. Ada bau dupa, tarian dan pantomim.
ADVERTISEMENT
Seniman yang memeringati wafatnya presiden ke-3 Republik Indonesia itu adalah Andy Waluya Wartja (Puisi), Gatot Gunawan (Tari), Oos Koswara (Tari), dan Wanggi Hoed (Pantomim). Mereka tergabung dalam Aliansi Seniman Rudet Bandung (ASET Bandung). Peringatan digelar di depan Gedung Indonesia Menggugat, Selasa (17/9) lalu.
Reporter Bandungkiwari, Assyifa, menyajikan video peringatan kepergian ilmuwan sekaligus negarawan tersebut. Berikut videonya:
Seperti diberitakan, Indonesia kehilangan sosok negarawan sekaligus peletak demokrasi, BJ Habibie, yang meninggal di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019). Kabar duka ini segera menjadi perhatian nasional. Bendera setengah tiang pun dipasang sebagai tanda penghormatan.
Nama BJ Habibie tak asing di kalangan anak muda. Bagi kalangan milenial, namanya kian harum lewat film yang dibintangi Reza Rahadian, “Habibie & Ainun”.
ADVERTISEMENT
Habibie adalah anak keempat dari delapan bersaudara. Ia lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, putra pasangan Gorontalo-Yogyakarta, Alwi Abdul Jalil Habibie dan Tuti Marini Puspowardojo.
Bagi warga Bandung, Habibie pun tak asing. Perancang pesawat kebanggaan bangsa Indonesia CN250 itu menghabiskan masa mudanya di Bandung.
Ia bersekolah di SMA Kristen Dago, Bandung. Di Bandung pula Habibie menjalin kisah cinta bersama Hasri Ainun Besari. Selanjutnya Habibie menuntut ilmu teknik mesin di Institut Teknologi Bandung, kemudian menekuni ilmu teknik penerbangan di Jerman.
Habibie meniti kariernya di perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman. Presiden Soeharto lantas memanggilnya ke tanah air untuk menduduki jabatan Menteri Negara Riset dan Teknologi (1978-1998). Selanjutnya Habibie menjadi Wakil Presiden RI.
ADVERTISEMENT
Habibie menggantikan Soeharto yang dipaksa turun aksi massa pada 1998. Di saat krisis 1998, negara sedang kacau, kerusuhan marak di sejumlah kota besar di Indonesia, harga kebutuhan pokok melambung tinggi.
Habibie berusaha memulihkan ekonomi sekaligus mendapat kepercayaan rakyat. Salah satu langkah besar yang ia ambil adalah referendum Timor Timur (kini Timor Leste) dan membuka keran kebebasan berpendapat dan berekspresi. (Agus Bebeng/Iman Herdiana/Assyifa)