Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Walhi Jabar Nyatakan Jawa Barat Darurat Neraca Air
28 Agustus 2018 16:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Sawah di Kabupaten Bandung. (Foto: Iman Herdiana/Bandungkiwari)
BANDUNG, bandungkiwari - Kondisi ruang dan lingkungan hidup di Jawa Barat, terutama kawasan lindung hutan dan non hutan terus mengalami penyusutan dari tahun ketahun. Jawa Barat pun dinyatakan mengalami darurat lingkungan berupa darurat neraca air di daerah aliran sungai (DAS).
ADVERTISEMENT
Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat Dadan Ramdan mengatakan, merujuk pada Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH), indeks tutupan hutan hutan di Jawa Barat dalam kurun waktu lima tahun terakhir terus mengalami penurunan. IKLH Jawa Barat berada pada peringkat 30 dari 33 provinsi di Jawa Barat, Indek Tutupan Hutan di Jawa Barat berada dalam angka 36,09.
“Kondisi tutupan hutan dan kawasan lindung yang rusak dan terus berkurang berpengaruh pada siklus air dan neraca air di DAS. Di musim hujan kita mengalami banjir dan musim kemarau kita mengalami kekeringan,” kata Dadan, melalui siaran persnya, Selasa (28/8/2018).
Dari data yang diolah oleh Walhi Jawa Barat, wilayah Jawa Barat maupun wilayah DAS di Jawa Barat hampir seluruhnya mengalami kekeringan. Misalnya DAS Citarum, DAS Cimanuk, DAS Cimandiri, DAS Cisanggarung, DAS Citanduy, DAS Cisadane, DAS Cipunagara, DAS Cilaki, CIwulan, Cibareno dll.
ADVERTISEMENT
Untuk tahun 2018, luasan kekeringan telah mencapai 90.000 hektar yang tersebar di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
“Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya memang masih di bawah, namun bisa meluas mengingat musim kemarau dalam siklus normal masih berlangsung hingga September. Empat tahun sebelumnya luasan kekeringan di Jawa Barat bisa mencapai sekitar 400.000 hektar,” bebernya.
Dadan mengatakan wilayah di Jawa Barat yang mengalami kekeringan tersebar di Beberpa wilayah seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Bekasi, Depok, Bogor, Ciamis, pangandaran, Sukabumi, Purwakarta, Cianjur, dan lain-lain.
“Ada sekitar 19 Kabupaten/Kota mengalami kekeringan. Keberadaan bendungan-bendungan skala besar seperti Saguling, Cirata, Jatiluhur, dan Jatigede ternyata tidak menjamin ketersediaan air bersih dan pertanian tercukupi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ia menilai, penyebab kekeringan makin meluas di musim kemarau karena kondisi DAS di Jawa Barat sudah tidak sehat alias sangat rusak.
Kerusakan tersebut berupa wilayah lindung dan tutupan hutan terus berkurang, wilayah-wilayah resapan air makin berkurang, alih fungsi lahan hijau di daerah tangkapan air terus meluas oleh pertambangan dan pertanian tidak berkaidah lingkungan, sumber-sumber respaan air seperti sawah, kolam, balong, rawa pun makin berkurang akibatnya sungai-sungai di Jawa Barat juga mongering.
“Bahkan sungai bisa dijadikan lapangan sepak bola warga karena tidak ada airnya seperti yang terjadi di SUB DAS Citarum,” kata Dadan. (Iman Herdiana)