Konten dari Pengguna

Berkah Dibulan Puasa

Charly manurung
Mahasiswa S2 Maksi UNPAM - Internal Audit
14 April 2023 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Charly manurung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi images by Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi images by Pexels.com
ADVERTISEMENT
Bulan puasa adalah waktu yang selalu ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Penuh berkah dan keajaiban, bulan ini selalu menghadirkan pengalaman berbeda bagi setiap orang yang menjalaninya. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 183. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." Dan di Surat Al A’raf ayat 96. Allah SWT berfirman, “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi”.
ADVERTISEMENT
Sebutlah seorang wanita bernama Roehani, yang biasa dipanggil hani. Hani adalah seorang janda yang hidup sebatang kara setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun yang lalu. Ia tinggal sendirian di sebuah rumah kecil yang terletak di pinggir desa. Meskipun hidupnya sulit, Hani selalu berusaha untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kegembiraan.
Namun, di bulan puasa tahun ini, Hani merasa sangat sedih dan kesepian. Ia merindukan suaminya yang telah meninggal dunia. Setiap malam, ia selalu menangis sendirian di kamarnya, meratapi kehilangan suaminya yang sangat dicintainya.
Ia mencoba untuk mengisi waktu dengan membaca Al-Quran dan berdoa, namun kesedihan dan kesepiannya tetap tidak hilang. Ia merasa bahwa hidupnya tidak memiliki arti tanpa suaminya.
ADVERTISEMENT
Suatu hari, ketika Hani sedang duduk di teras rumahnya, ia melamun akan kenangan indah bersama almarhum suaminya yang bernama ahmad. Ia teringat saat mereka menikmati makan malam bersama di bawah sinar rembulan, dan saat mereka berbuka puasa bersama-sama dengan keluarga dan teman-teman mereka.
Hani: (berbisik) Ahmad, aku merindukanmu. Aku merindukan kebersamaan dan kebahagiaan kita di bulan puasa.
Tiba-tiba, Hani merasa ada yang menyentuh bahunya. Ia berbalik dan terkejut melihat seorang pria yang mirip dengan Ahmad.
Hani: (terkejut) Ahmad? Apa kamu benar-benar Ahmad?
Ahmad: (tersenyum) Ya, Hani. Aku datang untuk mengunjungimu di bulan puasa ini.
Hani: (menangis) Aku merindukanmu, Ahmad. Aku merindukan kebersamaan dan kebahagiaan kita di bulan puasa.
Ahmad: (mengusap air mata Hani Jangan menangis, Hani. Aku selalu bersamamu, meskipun aku tidak ada di sini.
ADVERTISEMENT
Hani: (tersenyum) Terima kasih, Ahmad. Aku merasa sangat bahagia bisa berbicara denganmu lagi.
Hani: (tersenyum) Aku juga merasa bahagia bisa berbicara denganmu lagi, Hani. Kita selalu bersama, meskipun aku sudah tidak ada di sini.
Kembali tersadar dari lamunannya, Astaghfirullah, apa yang aku lamunin Yaa Rabb, ujar Hani, ia hanya bisa berkata sekarang semua itu hanya tinggal kenangan. Hani merasa sangat kesepian tanpa suaminya.
Suatu ketika, saat Hani sedang berjalan-jalan di pasar, ia bertemu dengan seorang nenek tua yang sedang duduk di pinggir jalan. Nenek tersebut terlihat lelah dan kesepian. Hani tergerak untuk menghampiri nenek tersebut dan menawarkan bantuan.
Ilustrasi Image by: Pexels.com
Hani: Hai, nek? Apa yang bisa saya bantu
Nenek: Terima kasih, Nak. Saya hanya sedang merasa lelah dan kesepian.
ADVERTISEMENT
Hani: Apakah saya bisa membantu Anda dengan apa pun?
Nenek: Tidak, Nak. Saya hanya butuh seseorang untuk berbicara.
Hani: Tentu saja, Nek. Saya senang bisa berbicara dengan Anda.
Nenek: Terima kasih, Nak. Saya merasa sangat kesepian di rumah sendirian.
Hani: Saya juga merasa kesepian setelah suami saya meninggal dunia. Tapi, saya selalu berusaha untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kegembiraan.
Nenek: Kamu adalah wanita yang kuat, Nak. Saya yakin Allah SWT akan memberikan keberkahan pada dirimu.
Hani: Terima kasih, Nek. Saya juga yakin bahwa Allah SWT selalu memberikan keberkahan pada kita semua. Dan mereka terus berbincang dengan kehangatan dan suasana hati yang gembira sembari menunggu berbuka puasa.
Dari kisah Hani, kita dapat belajar bahwa meskipun hidup kita sulit dan terkadang sulit menerima kenyataan yang membuat kita menderita, kita masih bisa menemukan kebahagiaan dan keberkahan di bulan puasa ini. Kita harus selalu berusaha untuk membantu orang lain yang membutuhkan, meskipun hanya dengan memberikan sedikit yang kita miliki seperti mendengarkan keluh kesah nenek tersebut, Kebaikan yang kita lakukan pada sesama akan selalu mendatangkan berkah dan kebahagiaan bagi diri kita sendiri.
ADVERTISEMENT
Bulan puasa adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak amal ibadah dan berbuat baik pada sesama. Mereka berharap bahwa kebaikan yang mereka lakukan selama bulan puasa ini akan terus mendatangkan keajaiban dan kebahagiaan bagi mereka dan orang-orang di sekitarnya.
"Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan terimalah amal ibadah kami di bulan suci ini. Berikanlah kami kekuatan dan keberkahan untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kegembiraan. Berikanlah kami kesehatan dan keselamatan, serta berikanlah kami kebahagiaan dan keberkahan di dunia dan akhirat. Amin."
#Charly Manurung (Mahasiswa Magister Akutansi S2 UNPAM)