Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Yuuk, Bersama atasi Polusi Udara!
26 September 2023 11:03 WIB
Tulisan dari Charly manurung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hai teman-teman! Ada fenomena yang perlu diperhatikan tentang polusi udara di Kota Depok, Jawa Barat. Jadi, pada tanggal 31 Agustus 2023 yang lalu, Kota Depok menjadi kota dengan tingkat polusi udara terburuk di Indonesia (CNN Indonesia, 2023) Udara di sana bener-bener enggak sehat, Kabarnya, polusi udara di Depok ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti asap kendaraan bermotor, polusi dari industri, pembakaran bahan bakar fosil dan lainnya. Nggak cuma itu, pembakaran sampah juga menjadi penyumbang polusi terbesar di sana. Wah, serem banget ya kondisinya. Semoga segera ada solusi yang bisa mengatasi masalah ini, deh!
ADVERTISEMENT
Bukan cuma buat lingkungan aja yang berdampak, tapi juga kesehatan penduduk Depok berpotensi terancam parah. Polusi udara ini bisa menyebabkan penyakit gangguan pernapasan, yang paling sering tuh Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Nah, ISPA ini termasuk penyakit kayak pilek, batuk, bronkitis, sama pneumonia. Parahnya lagi, anak-anak dan lansia itu kelompok yang paling rentan kena dampak polusi udara, mereka bisa batuk-batuk, pilek-pilek, kesulitan bernapas, bahkan sampe kena pneumonia. Makanya, kasus ISPA di Depok itu naik banget, sampe 60% gituh! (Adri, 2023)
Pemerintah Kota Depok emang nggak tinggal diam, mereka udah ngambil langkah-langkah serius buat ngatasi polusi udara. Ada pengawasan dan penegakan peraturan ketat buat emisi kendaraan, industri, dan pembangunan. Selain itu, mereka juga mendorong penggunaan transportasi umum, program daur ulang dan pengelolaan sampah yang efisien. Semua ini dilakukan biar udara di Depok bisa lebih bersih dan sehat. Tapi, inget ya, ini bukan cuma tanggung jawab pemerintah aja. Kita semua harus aktif ikut serta dan saling dukung, supaya bisa ciptain udara yang sehat buat generasi mendatang. Udara sehat, generasi kuat!
ADVERTISEMENT
Bener banget, kamu sebagai masyarakat juga punya peran penting dalam mengatasi polusi udara. Kamu bisa berbuat banyak hal untuk membantu, seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan memilih untuk berbagi kendaraan atau naik transportasi umum. Selain itu, kamu juga bisa meningkatkan kesadaran untuk hidup ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, menjadi lebih sadar terhadap sampah, menggunakan energi terbarukan, dan mendukung kampanye hijau. Kalo kamu punya komunitas, kamu juga bisa ikut serta dalam aksi-aksi bersama, seperti kampanye penghijauan, penanaman pohon, atau kegiatan pembersihan lingkungan. Satu orang saja mungkin kecil, tapi kalau semua bergerak bersama, perubahan besar bisa terjadi!
Dan peran pemerintah sangat krusial dalam menangani polusi udara ini. Mereka harus membuat kebijakan yang ketat untuk mengurangi emisi kendaraan, industri, dan pembangkit listrik. Selain itu, pemerintah juga harus melakukan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang berpotensi mencemari udara dan memberikan insentif bagi industri untuk beralih ke teknologi bersih. Yang tak kalah pentingnya, pemerintah harus memastikan bahwa undang-undang lingkungan ditegakkan dengan serius dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggar.
ADVERTISEMENT
Polusi udara memang masalah serius, tapi itu tidak berarti kita diam saja dan membiarkan hal ini terjadi terus menerus, kan? Kita bisa melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan kreatif untuk menjaga udara yang bersih, seperti mengadakan festival hijau, program sadar polusi dan sampah, lomba desain poster tentang kesadaran lingkungan, atau bahkan membuat video musik bertema lingkungan. Dengan cara ini, kita bisa meningkatkan kesadaran masyarakat secara positif dan tetap menjaga semangat dalam menjaga udara yang sehat dan bersih. Ayo, jaga udara bersama-sama! Udara yang bersih itu penting, tapi kita juga bisa kreatif dalam menjaganya, kan?
Charly Manurung (Mahasiswa Magister S2 UNPAM)