Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Potensi Penerapan Konsep Humanisme Digital pada Gen Z di Platform Tiktok
30 Oktober 2024 18:43 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Muhammad Izzul Hakim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sumber photo= pixabay
Era digital merupakan situasi atau zaman di mana segala aktivitas yang membantu kehidupan manusia sudah dipermudah dengan munculnya teknologi. Salah satu kemudahan tersebut ditandai dengan munculnya aplikasi canggih pada smartphone yang berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi maupun berbagi konten dengan orang lain. Contohnya yaitu aplikasi Tiktok, di mana Tiktok merupakan platform media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk membuat dan membagikan video pendek secara vertical. Durasi video tersebut berkisar antara 3 detik hingga 10 menit.
ADVERTISEMENT
Dari banyaknya pengguna dan berbagai konten yang dapat dibuat, Tiktok berpotensi menjadi alat untuk menghidupkan humanisme digital. Humanisme digital berasal dari 2 kata yaitu Humanisme menurut Sujiman (1990:34), merupakan sikap hidup yang berpusat pada nilai-nilai kemanusiaan, yang bertujuan untuk menegaskan martabat dan harkat manusia serta kemampuannya dalam mewujudkan dirinya melalui nalar yang dinamis. Sedangkan digital menurut Sukmana dalam Erwin (2020), adalah media dari bentuk tercetak, audio, maupun video melalui proses digitalisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa humanisme digital merupakan sebuah nilai-nilai kemanusiaan yang bertujuan untuk meningkatkan martabat manusia yang didapatkan melalui proses digitalisasi.
Humanisme digital merupakan hal yang perlu ditanamkan pada masyarakat saat ini, khususnya Gen Z. Terlebih, nilai-nilai pada humanisme itu sendiri menjadi dasar bagaimana manusia bertindak. Nilai-nilai humanisme pada Humanisme menurut Budi Hardiman dalam Saputri (2023) ialah, Nilai Kebebasan, Nilai Kerja Sama, Nilai Peduli dan Tolong Menolong (Hardiman, 2012). Penanaman humanisme juga menjadi penting karena banyaknya isu kemanusiaan yang terjadi. Bahkan menurut Laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) dalam Global Humanitarian Review menyebutkan, sebanyak 235 juta orang di seantero jagat perlu bantuan. Konflik berkepanjangan, dampak perubahan iklim, dan pandemi Covid-19 memukul warga dunia paling rentan dengan keras. Isu-isu kemanusiaan juga sering luput dari pandangan masyarakat dunia. CARE Internasional pada tahun 2020 menyebutkan bahwa "Berbagai krisis kemanusiaan yang ada mendapat perhatian 26 kali lebih sedikit - dalam hal artikel berita online - dibandingkan peluncuran PlayStation 5," isu-isu kemanusiaan global tersebut adalah:
ADVERTISEMENT
1. Burundi - 2,5 juta orang perlu bantuan kemanusiaan mendesak
2. Guatemala - 10 juta orang dari total 17 juta populasi berada di bawah garis kemiskinan dan terancam kelaparan
3. Republik Afrika Tengah: Konflik politik yang melibatkan kelompok-kelompok bersenjata menyebabkan 5,6 juta orang, seperempat dari total penduduknya, harus mengungsi
4. Ukraina: Di negara dengan lahan darat terluas di Eropa yang masih dilanda konflik ini ada 3,4 juta orang yang perlu bantuan kemanusiaan
5. Madagaskar: Hampir 50 persen anak-anak menderita kekurangan gizi dan gangguan pertumbuhan
6. Malawi: 2,6 juta orang tergantung dari bantuan kemanusiaan
7. Pakistan: 49 juta penduduknya tidak mendapat makanan dengan cukup dan terancam kelaparan
8. Mali: 1,3 juta orang menjadi pengungsi domestik dan menderita kelaparan
ADVERTISEMENT
9. Papua-Nugini: Sekitar 4,6 juta dari seluruhnya 7,2 juta penduduknya memerlukan bantuan kemanusiaan
10. Zambia: 2,6 juta orang dari total populasi 17 juta orang membutuhkan bantuan pangan.
Di Indonesia, isu-isu kemanusiaan juga harus menjadi perhatian penting bagi berbagai pihak. Sebagai contoh yaitu gerakan media sosial #AllEyesOnPapua di mana dilansir dari koran.tempo, gerakan tersebut menyuarakan solidaritas masyarakat terhadap suku Awyu, Papua Selatan, dan suku Moi di Sorong. Suku-suku tersebut sedang berjuang mempertahankan hutan mereka untuk pembukaan lahan sawit yang akan dilakukan oleh PT Indo Asiana Lestari. Di mana hutan tersebut memiliki luas 36 ribu hektare yang merupakan sumber kehidupan untuk masyarakat adat.
Oleh karena itu, Tiktok merupakan sarana yang dapat digunakan untuk menyuarakan, mengedukasi massa, serta membantu masyarakat yang sedang ditimpa isu-isu kemanusiaan. Hal ini karena Tiktok dapat berpengaruh terhadap perilaku sosial masyarakat. Dalam hal ini, Gen Z merupakan kalangan yang sangat berpotensi untuk melakukan penghidupan humanise dalam platform Tiktok karena banyaknya pengguna dari kalangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa penelitian telah menunjukkan bagaimana Tiktok dapat berpengaruh terhadap perilaku remaja, Yaitu
a. Abdillah (2023) PENGARUH APLIKASI TIKTOK TERHADAP PERILAKU REMAJA DI SMA NEGERI 1 SIRAMPOG BREBES: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan aplikasi Tiktok terhadap perilaku remaja di SMA negeri 1 Sirampog Brebes
b.Muhtar et al. (2023) Pengaruh penggunaan Aplikasi Tik Tok Terhadap Perilaku Mahasiswa Universitas Negeri Makassar: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak aplikasi Tik Tok pada Mahasiswa cukup berdampak yaitu dengan berubahnya perilaku dalam berinteraksi sosial, berubahnya pola pikir, hilangnya rasa malu di kalangan Masyarakat, tetapi dari dampak negatif yang ditimbulkan adapun dampak positif yang didapatkan dari pengguna Aplikasi Tik Tok yaitu mahasiswa dengan mudah mendapatkan informasi yang sedang ramai dibahas di kalangan publik, dapat menjadi penghibur di waktu senggang, bisa berinteraksi dengan orang baru dari luar kota maupun dalam kota.
ADVERTISEMENT
c. Setiani et al. (2022) Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tiktok terhadap Perilaku Remaja Usia 12-18 tahun di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar: Berdasarkan hasil analisis data atau pengujian yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa aplikasi Tiktok berpengaruh terhadap perilaku remaja usia 12 18 tahun di Desa Bumimulyo, artinya banyak remaja yang gemar dan menyukai aplikasi tersebut dengan fitur yang menarik untuk Digunakan.
d. Hikmah et al. (2022) ANALISIS DAMPAK MEDIA SOSIAL TIKTOK TERHADAP NILAI MORAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN 3 KETILENG KABUPATEN BLORA: Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media sosial Tiktok mempunyai dampak positif dan negatif bagi nilai moral siswa kelas SDN 3 Ketileng Kabupaten Blora. Terutama pada nilai moral sikap hormat, tanggung jawab, kejujuran, disiplin diri, keadilan, peduli sesama, dan kerjasama.
ADVERTISEMENT
e . Syaputri (2023) DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TIKTOK TERHADAP MORAL REMAJA DI LINGKUNGAN VI KELURAHAN PINANGSORI KECAMATAN PINANGSORI KABUPATEN TAPANULITENGAH: Adanya sebagian remaja setempat yang memiliki moral yang cukup baik yang disebabkan karena sering menonton video atau konten ceramah dalam aplikasi tiktok.
Dari beberapa penelitian tersebut, maka penggunaan aplikasi Tiktok sebagai alat untuk menghidupkan humanisme digital perlu dilakukan. Metode untuk menghidupkan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Membuat Konten Positif dan Inspiratif
Challenge Positif: Membuat tantangan yang menyebarkan kebaikan, seperti #TantanganKebaikan, #BerbagiItuAsik, atau #SemangatBantuSesama.
Kisah Inspiratif: Membagikan kisah-kisah nyata tentang orang-orang yang melakukan tindakan kebaikan atau membantu sesama.
Pendidikan: Membuat konten yang edukatif tentang isu-isu sosial, seperti pentingnya toleransi, anti-bullying, dan perlindungan lingkungan.
ADVERTISEMENT
2. Bergabung dengan Komunitas Positif
Hashtag: Menggunakan hashtag yang relevan dengan nilai-nilai humanisme, seperti #HumanismeDigital, #KebaikanItuIndah, atau #BersamaMelawanHoax.
Group: Bergabung dengan grup atau komunitas di TikTok yang fokus pada isu-isu sosial dan kemanusiaan.
Live: Melakukan siaran langsung untuk berinteraksi dengan followers dan membahas topik-topik kemanusiaan yang relevan.
3. Menggunakan TikTok untuk Menggalang Dana
Fundraising: Membuat video yang mengajak followers untuk berdonasi untuk tujuan sosial tertentu.
Live Shopping: Menjual produk dengan tujuan untuk mengumpulkan dana untuk membantu orang yang membutuhkan.
4. Kolaborasi dengan Influencer Positif
Partnership: Bekerjasama dengan influencer yang memiliki nilai-nilai yang sama untuk memperluas jangkauan pesan positif tentang isu kemanusiaan.
Kampanye Bersama: Mengikuti kampanye yang diselenggarakan oleh influencer positif atau organisasi nirlaba.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, nilai-nilai humanisme saat ini masih harus dipertahankan. Gen Z, sebagai salah satu kalangan yang berpengaruh pada era digital harus menjadi role model bagi masyarakat untuk tujuan-tujuan kemanusiaan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyuarakan isu-isu kemanusiaan adalah menggunakan platform Tiktok. Dengan menggunakan platform tersebut, pesan-pesan dan bantuan yang ingin kita sebarkan dapat diketahui oleh masyarakat secara luas. Isu-isu kemanusiaan juga perlu menjadi perhatian berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga swasta, pendidik, masyarakat, dan lain sebagainya. Kemanusiaan merupakan tanggung jawab kita bersama.