Konten dari Pengguna

Rahasia Sukses LDR ala Diplomat

5 Maret 2020 20:00 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Banga Malewa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hubungan jarak jauh. Sumber: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hubungan jarak jauh. Sumber: freepik.com
ADVERTISEMENT
Sebagai diplomat yang menjalani rotasi penempatan ke luar negeri setiap 3 tahun dan bersuamikan seorang PNS dalam negeri, bagiku hubungan jarak jauh (long distance relationship-LDR) tak terhindarkan.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, aku dan Yan suamiku sudah 2 kali terpisah jarak dalam waktu yang lama, pertama waktu baru menikah yakni Oktober 2010-Mei 2012 antara Makassar dan Jakarta, dan kedua pada Januari 2015-Januari 2018 antara Jakarta dan Australia, saat ditugaskan di Konsulat Jenderal RI di Melbourne.
Walau saat ini kami sedang satu atap, namun setelah kurang lebih 3 tahun dalam negeri, aku akan kembali ditempatkan di luar negeri.
Ya, begitulah, rotasi selalu dilakukan, dan siklus ini akan berlanjut hingga aku pensiun. Dengan kondisi demikian, bagiku menjalankan strategi sukses hubungan jarak jauh adalah wajib hukumnya.
Pernikahanku di Toraja (08/10/2010)Sumber: koleksi pribadi
Banyak yang bertanya, kok sanggup ya jarak jauh? susah gak sih? apa sih rahasianya? gimana kedepannya? Well…… apa pun itu, aku yakin bahwa keluarga dan pekerjaan adalah amanah, dan untuk itu selalu ada jalan terbaik untuk mencapai kebaikan. Keyakinan itu aku jalani dengan beberapa strategi sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Tetapkan target atau rencana keluarga
Menentukan tujuan, arah dan impian rumah tangga adalah hal penting, sebagai motivasi sekaligus arah dan target bersama. Perencanaan terbagi atas jangka pendek dan jangka panjang, yang dapat mencakup berbagai hal, misalnya tahapan peningkatan ekonomi, jadwal liburan, program peningkatan kapasitas diri dll.
Mengevaluasi rencana atau target tersebut secara berkala akan membantu kita melihat perkembangan yang dicapai, sekaligus memotivasi dan menentukan langkah yang harus diambil jika ada kendala. Jika beberapa hasil evaluasi tak sesuai rencana, tak usah terlalu gusar. Temukan solusi lain yang dapat ditempuh. Upayakan evaluasi ini dilakukan secara bersama untuk selalu menyatukan visi rumah tangga.
Penentuan visi misi rumah tangga melalui penyusunan family planning. Sumber: freepik.com
2. Jalin komunikasi yang intens dengan pasangan
ADVERTISEMENT
Komunikasi yang rutin dengan pasangan sangat penting untuk mengekspresikan perhatian dan kasih sayang. Curi perhatian pasangan dengan sejumlah info tentang kegiatan dan perasaan kita. Pada saat yang sama pastikan kita juga selalu terinfokan hal penting yang dilakukan pasangan, serta bagaimana perasaannya.
Mempererat komunikasi via video call (27/08/2015). Sumber: koleksi pribadi
3. Jalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan keluarga dan teman-teman pasangan
Keluarga dan teman adalah supporter sekaligus perekat dan mata-mata bahkan judge yang paling dapat diandalkan. Jalin hubungan baik dengan mereka! Pastikan mereka turut mendukung keutuhan dan kemajuan rumah tangga kita.
Tiap 3 bulan Mama menengok aku dan Arka di Melbourne (27/09/2015). Sumber: koleksi pribadi
4. Share kebersamaan dengan pasangan di media sosial
Pertemuan dan kebersamaan selalu menjadi hal istimewa bagi para pasangan yang menjalin hubungan jarak jauh. Untuk itu, jangan sampai lewatkan kebersamaan dengan pasangan tanpa dokumentasi yang mesra. Berbagi foto tersebut di media sosial secara psikologis akan menyuntik energi positif bagi hubungan cinta, dan bisa jadi info hiburan bagi sahabat dan keluarga.
ADVERTISEMENT
5. Upayakan pertemuan secara berkala
Pertemuan face to face secara berkala adalah hal yang sangat hal penting. Untuk itu jangan lewatkan waktu cuti, dan upayakan beberapa weekend juga harus dinikmati berdua. Dalam pertemuan langsung ini, jangan sampai lambat loading. Langsung aja mesranya, jangan sok jadi orang baru, karena waktu pertemuan tersebut pastinya singkat dan berat ongkos.
6. Jangan manja dan gampang curiga
Pengalaman tinggal sendiri saat kehamilan usia 7 – 9 bulan benar-benar mengajarkan aku bahwa konsekuensi dari wanita bekerja dengan pasangan jarak jauh adalah harus mandiri dan selalu berpikiran positif. Gak boleh manja, namun tetap memberikan awareness kepada teman-teman kantor yang tinggal berdekatan mengenai kondisi kita, sehingga dalam kondisi tertentu mereka dapat menjadi supporting system. Yan tiba di Australia 1 hari sebelum aku melahirkan, dan menemani 2 minggu sebelum Ia kembali bertugas di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Tidak kalah pentingnya adalah jangan gampang curiga terhadap pasangan. Jika ada hal yang janggal, sebaiknya ditanyakan secara baik-baik. Kebanyakan bertengkar hanya akan menambah beban dan tidak menghasilkan kemajuan untuk pencapaian target-target rumah tangga yang telah ditetapkan.
Mendampingi Ibu Mari Elka Pangestu pada kuliah umum di Melbourne - Usia kehamilanku 8 bulan (17/03/2015). Sumber: koleksi pribadi
7. Saling mendoakan dan berdoa bersama
Doa memberi kekuatan untuk melewati masa-masa jarak jauh. Meski berdoa bersama melalui telepon kedengarannya aneh, tapi percayalah hal ini akan semakin memperkuat jalinan kasih antara kita dan pasangan.
Tinggal bareng lagi di Jakarta (18/05/2019). Sumber: koleksi pribadi
Menjalin cinta jarak jauh memang tak mudah, namun kenikmatan berkeluarga sekaligus bekerja adalah pilihan seni aktualisasi diri dan kebahagiaan hidup yang tak ternilai harganya. Penantian kelahiran buah hati kami yang kedua saat ini adalah salah satu buah manis dari strategi cinta yang kami terapkan.
ADVERTISEMENT