Konten dari Pengguna

Beda di Indonesia, Beza di Malaysia

Abdullah Muzi Marpaung
Dosen Teknologi Pangan Swiss German University yang juga menggeluti dunia sastra dan bahasa Indonesia, narasumber Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk penyusunan istilah Ilmu dan Teknologi Pangan.
18 Maret 2025 12:19 WIB
Ā·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdullah Muzi Marpaung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dihasilkan menggunakan AI generatif DALLĀ·E
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dihasilkan menggunakan AI generatif DALLĀ·E
ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia dan bahasa Melayu di Malaysia lahir dari akar yang sama, tetapi waktu dan sejarah telah membentuknya menjadi dua jalur yang berbeda. Salah satu perbedaan yang menarik adalah kata beda dan beza. Di Indonesia, orang mengatakan "hal itu berbeda," sementara di Malaysia, orang mengatakan "hal itu berbeza." Bagaimana perbedaan ini muncul?
ADVERTISEMENT
Sejarah kolonial memberi warna tersendiri dalam perkembangan bahasa. Indonesia berada di bawah kekuasaan Belanda selama berabad-abad, sementara Malaysia lebih lama berada di bawah pengaruh Inggris. Perbedaan ini tercermin dalam penyusunan kamus. Semua kamus Melayu-Belanda yang diterbitkan sejak abad ke-19 hingga awal abad ke-20, seperti Eysinga (1855), Pijnappel (1865), Klinkert (1902), Akkerman (1910), dan Lameijn (1938), secara konsisten mencatat beda atau bedah sebagai padanan dari verschil atau onderscheid dalam bahasa Belanda. Tidak satu pun dari kamus tersebut mencatat keberadaan beza.
Hal yang serupa terjadi pada kamus Melayu-Inggris awal. Marsden (1812), Crawfurd (1852), dan Wilkinson (1901) mencatat kata bidah, bida, atau beda dengan arti different atau difference, distinct atau distinction, dan separate. Bentuk beza tidak ditemukan dalam ketiga kamus tersebut. Barulah pada kamus yang lebih baru, yaitu Shellabear (1916), beza mulai muncul berdampingan dengan beda. Ini menunjukkan bahwa beza merupakan perkembangan yang lebih belakangan dibandingkan beda.
ADVERTISEMENT
Secara etimologis, kata beda memiliki akar yang lebih tua. Austronesian Comparative Dictionary mencatat beda dan bida berasal dari bahasa Sanskerta. Pada Wiktionary disebutkan bahwa kata dalam bahasa Sanskerta itu adalah bheda, yang berarti "kontras, perbedaan, atau pemisahan." Hal yang sama disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbaru, yang menunjukkan bahwa beda lebih setia pada akar katanya. Sebaliknya, beza tidak ditemukan dalam sumber yang menghubungkannya langsung dengan bahasa Sanskerta, mengindikasikan bahwa kata ini adalah inovasi yang berkembang di Malaysia.
Dari sini, terlihat bagaimana kata beda memiliki sejarah yang lebih panjang dan lebih dahulu digunakan dalam bahasa Melayu. Sementara itu, beza muncul belakangan dan berkembang di Malaysia, mungkin dipengaruhi oleh pola pelafalan atau standar bahasa di sana.
ADVERTISEMENT