​Ditawari Khofifah Bantuan Dana Pesantren, Kiai Asep Langsung Menolak

Konten Media Partner
15 Agustus 2018 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
​Ditawari Khofifah Bantuan Dana Pesantren, Kiai Asep Langsung Menolak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meski Khofifah Indar Parawansa baru dilantik 7 bulan lagi, tapi gubernur Jawa Timur pertama perempuan itu sudah bergerak untuk kepentingan rakyat. Gubernur pertama NU itu kini bekerja sama dengan pihak luar untuk menyalurkan dana bantuan pesantren. Tentu yang dihubungi pertama adalah para kiai pendukung utama Khofifah saat pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Di antaranya Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Maklum, kiai mantan anggota DPRD dan Ketua PCNU Kota Surabaya itu sangat gigih memperjuangkan kemenangan Khofifah dalam pilgub lalu. Info yang diterima BANGSAONLINE.com, tak kurang Rp 10 miliar Kiai Asep mendermakan uang pribadinya untuk kemenangan Khofifah.
Karena itu wajar jika Khofifah lantas bermaksud balas budi dengan cara mau mengucurkan dana sumbangan untuk pesantren yang diasuh Kiai Asep. Tapi bagaimana respon Kiai Asep?
“Ya mungkin Bu Khofifah mau membalas jasa kepada saya. Tapi mohon maaf Bu Khofifah. Sangat tidak adil kalau saya menerima bantuan itu. Karena masih banyak pesantren kecil yang membutuhkan dana bantuan. Masak saya yang selalu bicara keadilan mau menerima bantuan untuk pesantren saya,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.COM, Senin malam (15/8/2018).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, penegasan itu juga disampaikan di depan 300 warga NU dan Muslimat NU pada acara Mengawal Kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di Krembung, Sidoarjo, Ahad malam (12/8/2018).
Lalu dikemanakan bantun dari Khofifah untuk pesantren itu? “Akhirnya Bu Khofifah minta saya untuk mendata pesantren-pesantren yang perlu dibantu,” jelas Kiai Asep. Jadi dana pesantren itu akan disalurkan untuk pesantren yang membutuhkan.
Kiai Asep mengaku bahwa dalam membantu memenangkan Khofifah ikhlas dan tak punya keinginan dibantu oleh Khofifah. "Kalau membantu orang saya tak berharap dibantu. Terlalu kecil kalau saya berharap dibantu oleh orang yang saya bantu. Karena bantuan Allah kepada saya pasti berlipat-lipat dan jauh lebih besar," katanya.
Apalagi, menurut Kiai Asep, pesantren yang diasuhnya lebih dari cukup kalau soal dana. Karena itu Kiai Asep dan istrinya, Nyai Alif Fadlilah, menolak bantuan dari pemerintah untuk pesantrennya. “Begitu ada orang (pemerintah) mau bantu pesantren saya, istri saya langsung maju: jangan diterima. Istri saya malah nanya, apakah kurang bantuan dari saya. Istri saya memang punya banyak uang,” kata Kiai Asep menceritakan sikap istrinya yang disambut decak kagum warga NU.
ADVERTISEMENT
Kiai Asep yang tiap bulannya mengaku punya penghasilan Rp 6 miliar itu memang tak serakah soal harta. Tiap hari ia selalu menyedekahkan hartanya untuk kepentingan umat. “Hidup adalah idealisme dan idealisme itu harus diperjuangkan,” katanya berulang-ulang.
Karena itu ia kini punya obsesi besar untuk menghapus korupsi terutama di kalangan DPR dan DPRD. “Saya berangkatkan 40 calon anggota DPR dan DPRD. Saya bantu biaya agar tak korupsi,” katanya.
Dari sekian caleg yang ia rekom adalah Muhammad Habibur Rochman, putranya sendiri. Gus Habib – panggilan Habibur Rochman – adalah anak nomor 4 dari 9 bersaudara. Gus Habib nyaleg lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dalam Daftar Caleg Sementara (DCS) yang disiarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gus Habib tercatat nomor 1 caleg DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) 1 Surabaya dan Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
Selain Gus Habib, Kiai Asep juga merekom EM Mas’ud Adnan, Direktur HARIAN BANGSA dan BANGSONLINE.com. Dalam DCT nama EM Mas’ud Adnan tercatat sebagai calon anggota DPRD Provinsi Jawa Timur no 2 dari Dapil Surabaya. Juga Ali Azhar, caleg DPRD Jawa Timur nomor 2 dari Dapil 2 Sidoarjo. (tim)