Ibu-ibu di Pesisir Jember Dilatih Membatik

Konten Media Partner
16 Mei 2019 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu-ibu yang mengkuti pelatihan membatik tampak serius.
zoom-in-whitePerbesar
Ibu-ibu yang mengkuti pelatihan membatik tampak serius.
ADVERTISEMENT
JEMBER, BANGSAONLINE.com – Pakem dari motif batik lokal wilayah Kabupaten Jember adalah Daun Tembakau. Namun, dengan banyaknya potensi di 31 kecamatan se-Kabupaten Jember, motif batik Daun Tembakau tersebut dikolaborasikan dengan potensi unggulan yang ada di wilayah masing-masing. Hal ini tampak dari pelatihan membatik yang diikuti sekitar 60 orang ibu-ibu di Kecamatan Puger.
ADVERTISEMENT
Kecamatan Puger yang wilayahnya dominan pesisir pantai, mendapatkan perhatian dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jember, untuk dapatnya meningkatkan potensi perekonomian yang ada. Membatik menjadi salah satu pilihan yang dilakukan. Terkait pakem motif batik, tetap adalah Daun Tembakau. Namun dikolaborasikan dengan motif biota laut, ataupun juga kehidupan sehari-hari dari nelayan.
Pemberi materi membatik adalah Andriyanto, sekaligus Anggota Asosiasi Pembatik Jawa Timur (APBJ). Ia menyampaikan, suatu hal yang perlu diketahui dari pembatik pemula khususnya di Kecamatan Puger, yakni harus mencari identitas dari wilayahnya.
“Yakni motif yang pertama, dan kedua adalah pembatik harus mengetahui cara membatik yang benar, teknik, dan cara-caranya,” kata Andriyanto saat dikonfirmasi wartawan, Kamis siang (16/5).
Terkait identitas, Andriyanto meminta agar ciri khas Daun Tembakau sebagai pakem tidak boleh dihilangkan. “Itu tidak boleh dihilangkan! Kemudian untuk wilayah Puger di pesisir, identitasnya diambil dari biota laut, perahu, mercusuar, dan kehidupan nelayan itu sendiri, dan dikombinasikan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Teknik yang dilakukan, lanjutnya, bisa dengan menggambar pakemnya yakni daun tembakau, kemudian di dalamnya dihias dengan ciri khas wilayah. “Digambar ikan, ataupun biota dan bahari yang lain. Itu yang nanti dilakukan, dan pembatik pemula harus memahami itu terlebih dahulu,” katanya.
Sementara itu, Sekcam Kecamatan Puger Gaguk Budi Santoso menyampaikan, untuk potensi yang ada di Kecamatan Puger cukup banyak. Ia mengatakan membatik pernah dilakukan oleh warganya, namun kurang maksimal karena minimnya dukungan.
“Sekarang ada pelatihan, sangat kita apresiasi. Karena potensi di Puger ini cukup banyak. Harapannya dengan membatik bisa memberikan manfaat yang baik,” kata Gaguk.
Lanjut Gaguk, potensi batik lokal yang diunggulkan, diharapkan dapat membantu potensi ekonomi dari warganya. “Sehingga kami tunjuk ibu-ibu dari 12 desa di wilayah Puger, untuk mengembangkan potensi batik lokal ini. Harapannya dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi di wilayah kami,” katanya. (jbr1/yud)
ADVERTISEMENT