news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Warga Mengeluh karena Beras Bulog Menggumpal dan Busuk

Konten Media Partner
16 April 2018 21:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Mengeluh karena Beras Bulog Menggumpal dan Busuk
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sejumlah warga kurang mampu mengeluhkan jeleknya kualitas beras bantuan bagi warga miskin di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Keluhan ini sudah kesekian kalinya. Dari tahun ke tahun, potret buruk itu selalu terjadi.
ADVERTISEMENT
Kali ini, puluhan warga kurang mampu di RT 10 RW 04 Dusun/Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang harus menerima kenyataan pahit itu. Beras bantuan yang diterima, kualitasnya benar-benar tak layak dikonsumsi.
Bagaimana tidak, beras yang diterima warga kondisinya sangat memperihatinkan. Beras yang dikemas karung plastik seberat 20 kilogram itu, sudah rusak. Selain berjamur, beras juga menggumpal dan busuk.
“Ya begini kondisi berasnya, sudah menggupal dan penuh dengan jamur,” kata salah seorang warga penerima, Senin (16/4).
Pekerja di gudang beras Bulog. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja di gudang beras Bulog. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Selain itu, kondisi beras juga kering dan berkutu. Sehingga, warga pun enggan untuk mengonsumsinya. Padahal harapannya, beras ini bisa meringankan beban warga kurang mampu.
Djumini, warga setempat juga menyayangkan buruknya kualitas beras bantuan yang diterima warga. Padahal, beras bantuan yang diterima warga ini, baru diambil pagi tadi.
ADVERTISEMENT
“Jadi awalnya itu saya mendapat laporan dari warga, kalau belum menerima beras bantuan. Akhirnya saya cek ke Balai Desa. Begitu saya tanyakan, kemudian sama perangkat desa berasnya disalurkan,” kata Djumini.
Menurutnya, ada 20 kepala keluarga (KK) di RT 10 RW 04 Dusun/Desa Pandanwangi yang menerima bantuan beras dengan kondisi buruk, yakni menggumpal, busuk, dan berkutu. Sehingga warga pun memilih tidak memasaknya.
“Ini sebenarnya jatah dua bulan. Tadi itu saya juga sudah laporkan ke desa kalau kualitas beras yang diterima buruk dan busuk. Katanya mau diganti, tapi yang akan digunakan mengganti kondisinya juga sama-sama buruk,” paparnya. (ony/rev)