Konten Media Partner

Orang Gila Hamil hingga Melahirkan, Peran Dinsos Blitar Dipertanyakan

4 April 2018 3:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang Gila Hamil hingga Melahirkan, Peran Dinsos Blitar Dipertanyakan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Baru-baru ini Kabupaten Blitar dihebohkan dengan adanya wanita dengan gangguan jiwa yang hamil hingga melahirkan seorang bayi laki-laki, sebelum akhirnya diselamatkan dua anggota polisi anggota Polsek Lodoyo Timur Bripka Gaguk Sugiarto dan Bripka Tri Suryok.
ADVERTISEMENT
Wanita yang belakangan diketahui bernama Sri Wahyuni (30), warga Desa Tumpang, Kecamatan Talun itu, sedang mengerang kesakitan di area hutan Kembangan, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan.
Atas kejadian ini, peran Dinas Sosial setempat pun dipertanyakan. Karena penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah tugas Dinsos.
Dikonfirmasi terkait hal itu Kepala Dinsos Kabupaten Blitar Romelan menyatakan, pihaknya sudah maksimal menangani ODGJ yang ada di wilayah Kabupaten Blitar.
"Yang jelas berbagai upaya sudah kami lakukan, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk menangani ODGJ. Baik yang dipasung pihak keluarga maupun yang berkeliaran dan menggelandang di jalanan," ungkap Romelan, Selasa (3/4).
Tetapi menurut Romelan, memang ada beberapa kendala yang dihadapi Dinsos untuk menangani ODGJ yang menggelandang di jalanan. Salah satunya adalah masyarakat yang enggan melapor ke Dinsos, karena menganggap ODGJ itu bukan warga sekitarnya sehingga tidak perlu dibantu.
ADVERTISEMENT
"Petugas kami terbatas, tidak mungkin keliling seluruh Kabupaten Blitar. Untuk itu masyarakat harus lebih peka dan segera melapor ke pihak desa yang diteruskan ke Dinsos jika ada ODGJ yang berkeliaran disekitar lingkungannya," paparnya.
Untuk diketahui, kejadian yang menimpa Sri Wahyuni bukan baru pertama kali. Sebelumnya juga pernah melahirkan seorang bayi perempuan di wilayah Kecamatan Bakung, sekitar dua tahun lalu.
Sementara, kejadian serupa juga dialami seorang ODGJ yang menggelandang di area Candi Penataran, Kecamatan Nglegok akhir 2016 lalu. ODGJ yang tak diketahui identitasnya itu tengah hamil enam bulan. Beruntung kehamilan ODGJ ini cepat diketahui sehingga cepat mendapatkan penanganan, dan dikirim ke panti sosial. (ina/rd)