Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Pada Pilgub Mendatang, Kiai Asep Minta Jangan Pilih Khofifah Lagi, Loh Kecewa?
7 Agustus 2018 17:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Di tengah keingingan rakyat Jawa Timur berharap Khofifah Indar Parawansa bisa menjabat Gubernur Jawa Timur dua periode, ternyata Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto minta warga Jawa Timur tak memilih Khofifah Indar Parawansa lagi pada pemilihan gubernur mendatang. Loh kenapa?
ADVERTISEMENT
“Pada pilgub mendatang kita jangan pilih Bu Khofifah lagi. Kita pilih Pak Emil Elestianto Dardak saja. Bu Khofifah kita usung sebagai calon presiden,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim di depan sekitar 800 warga NU dan Muslimat NU yang menggelar pembukaan Posko Aspirasi di kediaman Ustadz H Ridwan di Jalan Gayungan Surabaya, Senin malam (6/7/2018).
Warga NU dan Muslimat NU yang hadir langsung bergemuruh memanjatkan doa: amin. Sebagian ada yang bertepuk tangan.
“Karena itu kita harus terus mendoakan Bu Khofifah dan Pak Emil agar kepemimpinan beliau berdua sukses, lancar, dan terbebas dari jebakan-jebakan. Karena dalam politik selalu ada jebakan-jebakan. Kita doakan semoga kepemimpinan Bu Khofifah bisa membuat Jawa Timur adil, makmur, dan sejahtera. Dan semua jebakan-jebakan itu oleh Allah Subhanahu wata’ala dikembalikan kepada orang-orang yang menjebak,” kata Kiai Asep yang putra pendiri NU KH Abdul Chalim Leuwimunding Majalengka, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, menurut Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat itu, kita juga tak cukup berdoa. Tapi juga membantu langsung tugas-tugas Bu Khofifah di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jawa Timur lewat kinerja anggota DPRD Jawa Timur. Sebab jika anggota DPRD Jawa Timur kelak tidak sepaham dengan kebijakan Gubernur Khofifah, pasti akan terjadi hambatan untuk mewujudkan kebijakan dan program. Karena itu Kiai Asep memberangkatkan kader-kader NU dan Muslimat NU sebagai calon anggota DPR RI, DPRD Jawa Timur dan DPRD Kota Surabaya. Di antaranya Muhammad Habibr Rochman, SE (Gus Habib), putra Kiai Asep sendiri.
“Namun karena sekarang belum waktunya kampanye ya saya belum minta memilih anak saya. Nanti kalau sudah waktunya kampanye saya akan minta panjenengan semua untuk memilih caleg-caleg yang akan saya biayai untuk mengawal Bu Khofifah dan Pak Emil. Mereka saya biayai agar tak korupsi karena mereka begitu terpilih sebagai anggota DPR atau DPRD sudah tak mikir lagi bayar utang atau mengembalikan biaya,” katanya sembari menegaskan bahwa mereka adalah kader-kader NU yang insyaallah amanah dan fokus pada tugas-tugas kenegaraan.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Kiai Asep, Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kota Surabaya Nyai Masfufah Hasyim mengaku bersyukur Khofifah-Emil telah terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Bu Nyai yang dikenal energik ini berterima kasih kepada warga Muslimat NU dan para kader NU yang telah berjuang keras pada pilgub lalu sehingga Khofifah-Emil menang.
Nyai Masfufah yang menjadi salah satu ujung tombak Muslimat NU Kota Surabaya ini juga sangat mendukung langkah Kiai Asep Saifuddin Chalim yang merekomendasikan kader-kader NU dan Muslimat NU menuju kursi legislatif.
Kebetulan para caleg yang direkomendasikan Kiai Asep juga hadir dalam acara yang berlangsung di belakang Mushalla Gaayungan itu. Antara lain: Muhammad Habibur Rochman, SE (Gus Habib), putra Kiai Asep Saifuddin Chalim, yang caleg DPR RI dari dapil Surabaya dan Sidoarjo. Lalu EM Mas’ud Adnan, penulis buku-buku tentang Gus Dur dan NU yang kini direktur HARIAN BANGSA dan bangsaonline.com juga caleg DPRD Jawa Timur dari Dapil Surabaya. Kemudian Nur Fitriati, Umi Nadhiroh, Junaedi, dan Atikah yang caleg DPRD Kota Surabaya. Para caleg itu maju lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
ADVERTISEMENT
“Karena PPP adalah partai pengusung Bu Khofifah,” kata Kiai Asep beralasan kenapa para kader NU dan Muslimat NU itu diberangkatkan dari PPP, partai yang didirikan Ketua Umum Tanfidizyah PBNU KH Idham Cholid itu.
Sementara KH Abdul Rohim Zulkarnaen dari MUI saat memberikan sambutan mengatakan bahwa para kader NU dan Muslimat NU yang diberangkatkan Kiai Asep menuju kursi legislatif itu adalah kader-kader yang punya integritas. ”Gus Habib itu putra Kiai Asep. Tadi malam saya dengar pesan Kiai Asep kepada Gus Habib. Kiai Asep bilang, Nak…boleh kamu jadi anggota DPR tapi gajinya harus diberikan konstituen,” kata Kiai Abdul Rohim Zulkarnaen yang teman akrab Kiai Asep sejak muda.
”Pak Mas’ud Adnan ini adalah santri Gus Sholah Tebuireng. Pak Mas’ud ini juga berguru pada Kiai Asep. Sedang Nur Fitriati adalah anak saya. Saya bilang kepada anak saya, nak kamu saya biayai jadi anggota DPRD Kota Surabaya tapi harus bekerja untuk rakyat. Nur Fitriani ini dapil 4 sini termasuk Gayungan,” katanya. (tim)
ADVERTISEMENT