Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
JAKARTA-Perubahan besar menuju ekonomi berbasis pengetahuan tak terelakkan. Terbukanya pasar tenaga kerja antarnegara membuat talenta berkualitas tinggi berpindah melintas negara sesuai dengan peluang dan penawaran kompensasi yang lebih baik. Akibatnya, bagi negara yang masih berkembang, angkatan kerjanya akan didominasi oleh tenaga kerja berketerampilan rendah yang menyulitkan kemajuan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Karena itu, semua pihak, tidak hanya pemerintah, namun juga dunia bisnis harus bersama-sama menciptakan situasi kondusif agar talenta berkualitas tinggi tetap tinggal di Indonesia dan memberi nilai tambah bagi perekonomian negeri ini.
Menurut Berly Martawardaya, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), penanaman modal langsung (foreign direct investment) khususnya pada sektor-sektor bernilai tinggi seperti teknologi menyediakan tawaran bagi anak bangsa untuk tetap berdomisili di Indonesia tapi bekerja di kantor pusat teknologi regional.
“Salah satu caranya memang mendorong investasi di sektor-sektor seperti teknologi. Sudah berapa tahun kita bicarakan, SDM berkualitas yang menetap dan bekerja di luar negeri setelah sekolah,” ujar Berly di Jakarta (9/8).
Alumnus University of Siena, Italia, ini menilai pembukaan kantor kedua Grab di Indonesia dapat mencegah brain drain anak bangsa ke luar negeri. “Talenta berkualitas tinggi ini seperti air yang fluid untuk berpindah lintas batas negara. Nah, saya melihat investasi besar di sektor teknologi seperti pembukaan kantor pusat kedua Grab ini bisa menjadi magnet kuat untuk menarik SDM dengan skill level global untuk tetap bekerja di Indonesia dengan kualitas pekerjaan dan quality of life setara di kantor pusat perusahaan global,” kata Berly.
ADVERTISEMENT
Menurut Berly, yang dicari high skilled worker khususnya milenial bukan hanya pendapatan tapi tantangan intelektual dan kreativitas. “Apalagi bagi kaum milenial, pekerjaan harus memberi makna bagi hidup mereka. Kaum milenial banyak yang ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dan menginisiasi perubahan riil,” ujar dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini.
Berly mengamati bahwa di kantor pusat kedua Grab nanti, walaupun bekerja di Jakarta, tapi mereka terlibat dalam operasi GrabFood se-Asia Tenggara. “Ini sangat positif karena memberi mereka pengalaman menjadi bagian dari tim multinasional dan berkolaborasi dengan profesional dari berbagai bidang ilmu,” ujarnya.
Pembukaan kantor pusat kedua Grab di Indonesia merupakan salah satu bahasan yang mengemuka dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Chairman dan CEO SoftBank Group Masayoshi Son, CEO Grab Anthony Tan, dan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/7). Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mendukung Grab menjadi unicorn ke-5 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pembangunan kantor pusat kedua di Jakarta tersebut merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Grab di Indonesia. Kantor pusat kedua ini akan menjadi pusat inovasi berbasis penelitian dan pengembangan serta menjadi pusat operasional GrabFood di seluruh Asia Tenggara.
Kantor pusat kedua ini membuat Grab semakin mampu melayani kebutuhan unik konsumen di Indonesia. Kantor ini juga berfokus pada menciptakan solusi yang dapat mendukung pemberdayaan pengusaha kecil, seperti mitra GrabFood, serta agen dan pelanggan Kudo.
Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, “Kantor pusat kedua di Jakarta akan memungkinkan kami untuk melayani kebutuhan Indonesia. Kami berada di posisi yang tepat untuk mendukung realisasi lebih banyak perusahaan berbasis teknologi tinggi dan infrastruktur dari Indonesia.”
ADVERTISEMENT