200 Orang Adu Mahir di Festival Layang-layang Nusantara

Konten Media Partner
19 Oktober 2019 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layang-layang yang ikut festival Layang-layang se-Nusantara di Kabupaten Barito Kuala, Kalsel, Sabtu (19/10/2019). Foto: Humpro Batola
zoom-in-whitePerbesar
Layang-layang yang ikut festival Layang-layang se-Nusantara di Kabupaten Barito Kuala, Kalsel, Sabtu (19/10/2019). Foto: Humpro Batola
ADVERTISEMENT
Pemkab Barito Kuala (Batola) menggelar Festival Layang-layang se-Nusantara. Acara berlangsung di eks lapangan parkir HPS (Hari Pangan Sedunia) Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Provinsi Kalsel pada Sabtu dan Minggu (19-20 Oktober 2019).
ADVERTISEMENT
Melalui siaran pers ke banjarhits.id, Bupati Batola Hj Noormiliyani AS membuka festival pada Sabtu (19/10/2019) pagi. Pembukaan ditandai penaikan layang-layang secara simbolis oleh Bupati Noormiliyani dan Wakil Bupati H Rahmadian Noor.
Pembukaan festival ditandai laga eksebisi bategangan antara Bupati Batola Hj Noormiliyani melawan Dandim 1005 Marabahan Letkol Kav Sugianto, yang dimenangkan bupati.
Di hari pertama lomba, berbagai jenis layang-layang raksasa seperti naga, ubur-ubur, manusia, dan beragam kreasi telah menghiasi langit Jejangkit. Padahal jenis layangan ini baru dilombakan pada hari kedua, Minggu (20/10/2019).
Untuk hari pertama, layang-layang yang dilombakan jenis bertegangan. “Mereka sengaja menggelar mungkin untuk menghibur pengunjung di samping sekaligus untuk menjajal milik mereka sebelum berlaga besok,” tutur salah seorang pengujung.
Layang-layang hias ikut Festival Layang-layang Nusantara di Kabupaten Barito Kuala, Kalsel pada Sabtu (19/10). Foto: Humpro Batola
Bupati Noormiliyani mengatakan, Festival Layang-layang baru pertama digelar di Batola. Ia berharap kegiatan ini menjadi hiburan bagi pengunjung dan masyarakat sekitar, mengigat festival bukan hanya menyajikan pemandangan berbagai jenis layangan di angkasa, namun untuk menghibur, mengedukasi sekaligus silaturahmi.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Persatuan Layang-layang Talikama Pusat (Perkumpulan Pegiat Layang-layang Nusantara) Herdjono mengatakan, olahraga layang-layang merupakan jenis olahraga keluarga yang dapat melibatkan semua umur dan kalangan di semua daerah di Indonesia.
Manfaatnya dapat melestarikan budaya tradisi sekaligus menunjang peningkatan pariwisata. Herdjono menilai, wilayah Jejangkit sangat prospek untuk digelarnya festival layang-layang, bahkan untuk skala nasional maupun internasional.
Pada bulan Juli 2020, kata dia, Yogjakarta akan menyelenggarakan Festival Internasional. Ia menawarkan Barito Kuala bisa menyelenggarakan festival berskala internasional dengan peserta 20 negara pada Agustus 2020.
“Harapan kami bisa, karena di sini banyak potensi seperti bekatan, ada sungai, dan kulinernya juga bisa diangkat,” tutur Herdjono.
Bupati Batola Hj Noormiliyani dan Wabup Rahmadian Noor menjajal layang-layang, Sabtu (19/10/2019). Foto: Humpro Batola
Adapun Kepala Disporbudpar Batola, Gusti Ruspandi mengatakan, festival semacam ini akan digelar setiap tahun seiring tingginya animo dan dampak positif terhadap ekonomi lokal dan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Ihwal tawaran sebagai penyelenggara festival internasional, Ruspandi memberi sinyal positif. “Saya kira ini hal yang baik, nanti kami akan bicarakan kepada pimpinan. Semoga mendapat respon sehingga bisa ditindaklanjuti untuk ke depannya termasuk segala persiapan-persiapan,” ucapnya.
Festival Layang-layang di Jejangkit dengan melibatkan 1 orang juri dari Persatuan Layangan Jakarta dan 2 juri dari Persatuan Layangan Lokal.
Pesertanya ada 200 orang se-Nusantara. Masing-masing di hari pertama (Sabtu) dengan jenis lomba bertegangan diikuti 100 peserta.
Adapun pada hari kedua (Minggu) jenis lomba hias juga diikuti 100 peserta. Peserta paling jauh berasal dari Yogyakarta. Dalam lomba, panitia menyediakan hadiah door prize untuk layangan bertegangan sebesar Rp20 juta dan pemenang layangan hias Rp 20 juta. (adv)
Bupati Batola, Noormiliyani (kanan) saat pembukaan Festival Layang-layang Nusantara, Sabtu (19/10/2019). Foto: Humpro Batola