Konten Media Partner

2018, Pemkot Banjarmasin Targetkan 100 Rumah Menghadap Sungai

21 April 2018 15:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
2018, Pemkot Banjarmasin Targetkan 100 Rumah Menghadap Sungai
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - Pemerintah Kota Banjarmasin terus menggencarkan program beranda depan rumah di bagian belakang rumah yang berdiri di bantaran sungai. Pada 2018, Pemkot Banjarmasin akan menyulap 100 unit rumah yang berdiri di bantaran Sungai Martapura, kawasan Kampung Melayu, Banjarmasin Timur.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengatakan bagian belakang 100 rumah itu akan disupal menjadi beranda depan. Maklum, bangunan rumah di bantaran kerap memiliki beranda membelakangi aliran sungai. Alhasil, kondisi itu memicu pemandangan tak sedap ketika kapal-kapal klotok wisatawan melintasi aliran sungai.
Menurut Ibnu Sina, target 100 rumah ini melanjutkan program serupa di wilayah Sungai Bilu pada 2017. "Yang sudah dilaksanakan tahun lalu di Sungai Bilu ada sebanyak 80 unit rumah sudah menghadap ke sungai, tahun ini menyambung 100 rumah lagi di Kampung Melayu," ujar Ibnu Sina, Sabtu (21/04/2018).
Pemkot Banjarmasin memberi bantuan dana kepada pemilik rumah yang masuk program untuk merenovasi bagian belakang rumahnya menjadi beranda depan rumah menghadap ke sungai. Secara bertahap, ia berharap nantinya tidak ada lagi rumah yang menjadikan aliran sungai sebagai belakang rumah di Banjarmasin.
ADVERTISEMENT
"Sebab kalau sungai terus dijadikan belakang rumah, tentunya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan sungai jadi kurang, karena bagian belakang rumah kan, biasa buat buang sampah," kata Ibnu Sina.
Menurut dia, program semacam ini demi menyadarkan budaya hidup bersih dan menjaga ekosistem sungai. Sebab, warga kerap membuang aneka sampah dan kotoran ke sungai dari belakang rumah. Ibnu meyakini pemilik rumah pasti enggan mengotori beranda depan rumahnya. “Tentunya kerugian sendiri mengotori atau membiarkan sampah mengendap di depan rumahnya,” kata dia.
Selain itu, Ibnu mengklaim sudah banyak membuatkan jalan dan jembatan permanen di kawasan yang rumahnya menghadap ke sungai. Ia ingin menjaga budaya masyarakat Banjarmasin yang hidup di pinggiran sungai dengan mengubah pola hidup bersih.
ADVERTISEMENT
“Yang dulunya suka membuang sampah ke sungai, tidak begitu lagi," paparnya.bSebab, kata dia, sungai Martapura khususnya, merupakan ikon kota dan denyut penopang wisata sungai. Apalagi, pelacnong mulai berminta menjajal pariwisata susur sungai.
Itu sebabnya, pemukiman penduduk di bantaran sungai harus mendukung, tidak terlihat semrawut dan kumuh. "Kami bikin berbagai kreatifitas untuk memoles rumah di bantaran sungai, seperti di wilayah Kampung Sasirangan itu, semua rumahnya cat warna warni sasirangan, ini bentuk mendukung pariwisata," ujarnya. (Hafiz Ramadhani)