350 Sopir Angkot di Banjarmasin Terancam Menganggur

Konten Media Partner
11 Januari 2019 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
350 Sopir Angkot di Banjarmasin Terancam Menganggur
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARMASIN - Sebanyak 350 sopir taksi angkutan kota Banjarmasin terancam menganggur karena rencana pemerintah kota mengubah transportasi publik taksi kuning menjadi bus mini.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Gabungan Angkutan Darat (Organda) Kota Banjarmasin, Asqolani, para sopir yang sebagian besar merangkap pemilik angkot merasa harga pergantian kendaraan dari mobil ke bus mini sangat mahal.
"Untuk bayar uang pangkal ataupun bayar iuran saja mereka tidak mampu, apalagi harus melakukan konversi bus mini menjadi taksi atau mengganti taksi kuning. Sudah bisa dipastikan tidak mampu lah para sopir ini dan jadi beban yang berat," ucap Asqolani kepada banjarhits.ID di rumah makan Sei Jing, Jumat (11/1).
Ia berkata harga jual angkot tidak sepadan untuk mengganti jadi bus mini. "Harga angkot tahun 1996 saya jual Rp 4 juta dan yang 1997 itu cuma laku Rp 6 juta," paparnya.
Asqolani menuturkan, Pemerintah Kota Banjarmasin seharusnya sadar bahwa sopir angkot tak mampu membeli bus mini seharga Rp 300 juta. Ia lebih sepakat merenovasi angkot dengan modifikasi AC agar lebih nyaman. Selain itu, Asqolani meminta pemko memberikan dana pinjaman tanpa bunga ke sopir angkot untuk renovasi mobil.
ADVERTISEMENT
"Lebih efektif menghidupkan angkot. Sedangkan Bus Banjarbakula nanti juga melintasi kota. Ini (konversi angkot ke bus mini) bukan solusi yang tepat," ucap Asqolani.
Pihaknya mengimbau pemko mengkaji ulang secara cermat rencana itu, tidak sekadar memaksa kehendak. Ia menyesalkan kebijakan sebelumnya soal angkot gratis pelajar karena melibatkan Organda. Asqolani merasa Pemko Banjarmasin makin egois dan abai terhadap aspirasi Organda.
Ia merasakan konversi ke bus mini seolah ingin mematikan angkot di Banjarmasin. "Karena tanpa dibunuh pun sepertinya angkot yang ada sekarang ini mati suri," pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Banjarmasin, Ichwan Noor Chaliq, menampik rencana konversi ke bus mini bisa menggerus angkot kuning. Menurut Ichwan, pemerintah kota ingin optimal melayani warganya dengan menawarkan keamanan dan kenyamanan lewat bus mini.
ADVERTISEMENT
Ichwan tak ingin menuruti kemauan para sopir karena cuma buang waktu. Pihaknya sudah berulang kali ada rencana peremajaan angkutan publik, tapi selalu gagal.
"Para sopir dan pemilik angkot selalu beralasan tidak sanggup. Ya mau tidak mau pemerintah tak bisa menunggu itu," tegas Ichwan. (Zahidi)