Konten Media Partner

41 Nama Wadai Banjar Bukan Ukuran Jumlah

14 April 2019 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Budaya Wadai Banjar di Banjarmasin pada Minggu (14/4). Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Budaya Wadai Banjar di Banjarmasin pada Minggu (14/4). Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Sebutan terhadap 41 nama wadai Banjar bukan menyatakan jumlah, melainkan warisan nenek moyang Banjar tempo dulu. Jika ditelaah, 41 nama wadai Banjar bukan berarti jumlahnya 41 macam. Boleh jadi, jumlah wadai Banjar melebihi 80 macam di era kekinian.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkap Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina saat dialog budaya 41 macam wadai Banjar di Rumah Anno Siring Piere Tendean, Minggu (14/4). Diskusi menghadirkan ahli budaya kuliner dari SMKN 4 Banjarmasin, Masradiah.
Ibnu Sina mengacu jajanan khas Banjar yang dijual di Warung Baimbai sudah melebihi 80 macam karena banyak varian. Walaupun ada 80 aneka wadai, penyebutan tetap mengacu 41 nama wadai Banjar yang sudah turun temuran.
"Kita temukan di warung yang jual wadai khas Banjar ini contohnya di Warung Baimbai sudah lebih dari 80 wadai kalau bicara jumlah. Tetapi tetap kan penyebutannya 41 macam wadai khas Banjar, tidak berubah kan," ucap Ibnu Sina kepada wartawan banjarhits.id, Zahidi pada Minggu (14/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ibnu Sina menambahkan istilah 41 nama wadai Banjar sebutan yang diwariskan para datuk dan nenek moyang orang Banjar. Penamaan ini warisan pusaka terkait kuliner khas Banjar sejak beberapa abad lalu.
"Ini merupakan penyebutan yang sudah ada sejak lama, belum bisa dipastikan kapan penyebutan pertama kali. Yang jelas ini peninggalan warisan pusaka urang Banjar pada masa lalu," ujar Ibnu Sina.
Adapun Masradiah mengungkapkan istilah 41 nama wadai Banjar sebuah penyebutan, bukan menunjukkan jumlah atau angka serta nilai dalam budaya wadai Banjar tempo dulu.
"Wadai 41 adalah sebutan, bukan menunjukkan jumlah, yakni sebutan untuk puluhan jenis makanan atau jajanan khas banjar yang selalu dihadirkan dalam perayaan tradisional di Kalimantan Selatan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dialog budaya ini dihadiri oleh 150 peserta yang terdiri dari akademisi, budayawan, serta penggiat usaha kuliner wadai khas Banjar di Kota Banjarmasin.