Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Ada Bubur Cendol Perahu Naga di Festival Pasar Terapung 2018
25 Agustus 2018 10:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
banjarhits.id, Banjarmasin – Berjualan bubur cendol di atas sebuah perahu tentu menarik perhatian ketika menghadiri Festival Budaya Pasar Terapung 2018. Festival digelar di depan eks kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Jalan Sudirman, Kecamatan Banjarmasin Tengah pada Jumat-Minggu (24-26/8/2018).
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pariwisata Pemkab Tabalong, Lilis Mata Diana, menuturkan bubur cendol dijual di atas perahu jukung berukuran panjang 2 meter berhiaskan motif naga. Lilis Mata Diana membawa sentuhan budaya etnik,di antaranya Dayak Deyah dan etnik Dayak Manyan Warukin.
"Ciri khas makanan Tabalong juga cara penjualan tersebut kami kaitkan dengan budaya, seperti berjualan bubur cendol di atas jukung naga tanpa alas apapun. Ini kami adopsi dari kisah Pangeran Nagerewe,” ujar Lilis kepada Banjarhits.id, Jumat (24/8)
Adapun pembimbing sanggar asal Tabalong, Wincent, mengatakan dekorasi perahu naga sebagai simbol mengenang Pangeran Nagarewe ketika melakukan perjalanan. Menurut dia, kebiasaan Nagarewe ini diyakini sebagai sebuah ritual agar suatu perjalanan selamat dan dilimpahi rezeki.
"Kami adopsi sebuah perahu yang sama jenisnya dengan pangeran pakai tadi untuk tempat jualan, sehingga kita mendapatkan keselamatan nantinya dan mendapat limpahan rezeki,” jelas Wincent.
ADVERTISEMENT
Dengan harga Rp 5000 per porsi bubur cendol, Anda bisa merasakan kuliner khas dan keunikan dari Kabupaten Tabalong. Wincent meyakini hari selanjutnya bubur cendol dari stand Dinas Pariwisata Kabupaten Tabalong ini akan laris manis.
"Saat diletakkan pertama kali perahu tersebut saja masyarakat sudah banyak mengunjungi stand kami bertanya tanya tentang perahu tersebut dan setelah kami sampaikan untuk tempat cendol penasaran ingin mencoba bubur cendol khas Kecamatan Murung Pudak ini,” ucap Wincent.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Abdul Haris Makkie, resmi membuka event tahunan Festival Budaya Pasar Terapung di Sungai Martapura, kawasan Tugu 0 Kilometer, Kota Banjarmasin pada Jumat sore (24/8/2018).
Ratusan pengunjung memadati festival tahunan ini. Panitia juga menyiapkan stan pameran yang memajang anek potensi dari 13 Kabupaten dan Kota di Kalimantan Selatan. Festival berlangsung selama tiga hari pada 24-26 Agustus 2018.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan, Heriansyah, mengungkapkan Festival ke-11 ini diselenggarakan dengan tujuan menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kalsel.
“Festival pasar terapung sebagai sarana untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Kalimantan Selatan,” ujarnya kepada media setelah acara pembukaan, Jumat (24/8/2018) sore.
Heriansyah menyampaikan, Festival Pasar Terapung 2018 dimeriahkan dengan acara pawai budaya dari setiap daerah yang mengikuti dengan tujuan agar lebih meriah. Selain itu ada pawai becak dan pawai mobil kodok alias Volkswagen.
Pada Sabtu akan diadakan lomba masak di atas Sungai Martapura. “Festival juga akan dimeriahkan Kampung Banjar. Tema yang diangkat adalah natural atau kembali ke alam, festival ini termasuk dari 100 kalender event nasional,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kemeriahan akan berlanjut pada malam Minggu. Diva pop Indonesia, Rossa bakal menghibur pengunjung di panggung utama. Abdul Haris Makkie menuturkan Festival Pasar Terapung sebagai ikhtiar mempertahankan budaya dan membangun citra positif bagi pembangunan. Menurut dia, budaya sungai mempunyai kekhasan, khususnya di bidang transportasi.
“Pasar terapung tradisi Banjar satu-satunya di Indonesia. Sungai bagi orang Banjar adalah sebagai urat nadi perekonomian. Sungai adalah andalan pariwisata Kalsel dan nasional. Mari kita jaga budaya sungai agar tidak lekang oleh waktu, kita bangga dengan budaya sendiri,” tutupnya. (Zahidi│Hanafi)