Konten Media Partner

Awal Tahun 2018, Perajin Purun Banjarbaru Sepi Pesanan

3 Februari 2018 15:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Awal Tahun 2018, Perajin Purun Banjarbaru Sepi Pesanan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id - Perajin purun di Kampung Purun, Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, masih merasakan lesunya pesanan di awal tahun 2018. Ketua Kelompok Galoeh Tjempaka, Salasiah, menduga penurunan pesanan dalam dua bulan terakhir seiring sepinya kunjungan pelancong ke Kota Banjarbaru.
ADVERTISEMENT
Menurut Salasiah, rombongan pelancong biasanya membeli kerajinan purun dengan mendatangi rumah-rumah perajin. Selain itu, ada instansi pemerintah atau swasta yang memesan kerajinan purun untuk buah tangan para tamunya.
Apabila sedang ramai order, setiap rumah perajin sanggup meraup omset kotor kisaran Rp 500 ribu – 1 juta setiap bulan. Perajin membuat aneka kerajinan purun, seperti tas wanita, songkok, tikar, pot bunga, dan pernak-pernik lainnya. Harganya pun bervariasi, tergantung tingkat kesulitan dan model barang.
Tas wanita berbahan purun dipadu kain sasirangan, misalnya, dibanderol Rp 130 ribu. Adapun pot bunga dan sonkok masing-masing dihargai Rp 10 ribu dan Rp 30 ribu. Di Kampung Purun, ada tiga kelompok perajin yang terdiri dari Galoeh Tjempaka, Galoeh Banjar, dan Alfirdaus. Mereka rata-rata baru punya kemahiran mengolah aneka produk setelah berdiri kelompok perajin. Pemkot Banjarbaru sempat mengajak sebagian perajin ke daerah lain untuk studi banding.
ADVERTISEMENT
Menurut Salasiah, keahlian merajut perajin purun dipelajari di lingkungan keluarga secara alamiah. Maklum, lingkungan dimana Salasiah dan puluhan perajin purun memang dikepung tumbuhan purun.
Salasiah, misalnya. Ia sudah mahir merajut seni purun sejak usia 10 tahun. Cucunya yang bernama Zahra berusia 9 tahun pun cukup cekatan melipat-lipat purun yang sudah dikeringkan dan dipipihkan.
Pemerintah Kota Banjarbaru resmi menetapkan destinasi Kampung Purun sejak pertengahan 2016. Di sana, ada tiga kelompok perajin purun yang mendapat pembinaan dari kantor kelurahan dan Pemkot Banjarbaru. (Diananta)