Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Awal Tahun 2019, BPBD Kalsel Tetapkan Status Siaga Bencana
1 Januari 2019 12:41 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
![Awal Tahun 2019, BPBD Kalsel Tetapkan Status Siaga Bencana](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1546321187/wahyuddin_bpbd_kalsel_ufb4bp.jpg)
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan resmi menetapkan status siaga bencana banjir, puting beliung, tanah longsor, dan gelombang tinggi pada periode 1 Januari - 31 April 2019. Kepala BPBD Kalsel Wahyuddin menuturkan status ini diteken setelah tiga kabupaten lebih dulu menetapkan siaga darurat bencana.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, ketiga kabupaten ini yakni Banjar, Barito Kuala, dan Hulu Sungai Selatan. "Status siaga darurat mulai 1 Januari sampai 31 April 2019 untuk provinsi, siaga darurat banjir, puting beliung, dan gelombang pasang. Tiga kabupaten ini sudah ditetapkan pertengahan Desember lalu dan awal Januari 2019," ucap Wahyuddin kepada banjarhits.ID, Selasa (1/1/2019).
Untuk menetapkan status siaga darurat level provinsi, Wahyuddin menunggu minimal ada dua kabupaten lebih dulu dilanda bencana alam dan berstatus siaga darurat. Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, ia mencatat ketinggian air sudah melewati ambang batas yang memicu banjir. Kejadian serupa melanda sebagian kecamatan di Kabupaten Barito Kuala dan Banjar.
"Di Barito Kuala, Kecamata Jejangkit dan Kuripan permukaan air sudah naik. Di Kabupaten Banjar, Kecamatan Pengaron juga sudah ada bencana. Kabupaten lain menyusul proses, seperti Hulu Sungai Utara, Tapin, Tabalong, dan Balangan. Sekarang (status siaga darurat) dalam proses penandatanganan ke pak gubernur," katanya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya terus memantau potensi bencana banjir lewat tujuh dari delapan alat early warning system (EWS) yang dipasang di Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Banjar, dan Hulu Sungai Tengah. Wahyuddin mengklaim alat EWS efektif memberi sinyal potensi banjir ke posko pengendalian di kantor BPBD Kalsel. Sayang, satu alat EWS tidak berfungsi karena dicuri yang terpasang di Kabupaten Tanah Bumbu.
Pemasang alat EWS pada 2015, 2016, dan 2017. Ia mengimbau kabupaten/kota se-Kalsel meningkatkan kewaspadaan bencana di tengah peringatan bencana alam. "Sampai sekarang belum ada pengungsian, termasuk kejadian abrasi di pesisir pantai Kabupaten Tanah Laut bikin kaget saja," katanya.
Di awal tahun 2019, BMKG merilis potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir. melanda Kalimantan Selatan. Potensi angin kencang dan hujan lebat di antaranya mengguyur Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Barito Kuala, Kota Banjarmasin, dan Kota Banjarbaru. Adapun prakiraan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter di perairan selatan Kalimantan dan perairan selatan Kotabaru. (Diananta)
ADVERTISEMENT