Konten Media Partner

Banjarbaru Segera Miliki Kota Baru Aerocity Syamsudin Noor

20 Februari 2018 14:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru (Foto: Diah Harni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Badan Perencana Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, dan Pemerintah Kota Banjarbaru, terus mematangkan konsep realisasi kota baru Aerocity Syamsudin Noor. Lantaran mengusung konsep aerocity, keberadaan kota baru ini di sekitar Bandara Syamsudin Noor sekaligus penyangga Kota Banjarmasin yang makin padat.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Bappeda Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, mengatakan area kota baru di Banjarbaru seluas kira-kira 1.960-an hektare, terbentang di Kelurahan Landasan Ulin Timur, Guntung Payung, Syamsudin Noor, dan Loktabat Utara. Menurut dia, Kementerian ATR sebagai koordinator yang merangkum konsep menjadi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Aerocity Syamsudin Noor.
“Tahun 2018, desain dan RDTR selesai. Ujung tombaknya tetap di Kota Banjarbaru,” kata Hanifah di sela rapat koordinasi masterplan kota baru aerocity di Banjarbaru, Selasa (20/2). Ia menuturkan proyek kota baru untuk mendukung pengembangan Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar dengan berbasis Bandara Syamsudin Noor.
Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani, merespons positif atas rencana pembangunan kota baru di Banjarbaru. Pihaknya sudah membangun jalan lingkar utara sepanjang 17 kilometer sebagai alternatif ke terminal baru Bandara Syamsudin Noor. Nadjmi meminta Pemprov Kalsel turut mengucurkan dana pembangunan infrastruktur yang lintas kabupaten/kota, terutama jalur penghubung Kabupaten Banjar dan Banjarbaru di sisi utara bandara.
ADVERTISEMENT
Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani (Foto: Facebook Nadjmi Adhani)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani (Foto: Facebook Nadjmi Adhani)
Namun, ia meminta nama 'kota baru' sebaiknya diganti menjadi Aerocity Syamsudin Noor. Nadjmi beralasan penamaan 'Kota baru' identik Kabupaten Kotabaru dan berpotensi memicu salah persepsi keberadaan kota baru di Banjarbaru. “Memang harus ada konsep kota berbasis bandara. 2000 hektare ini kecil, kalau boleh sampai 3.000 hektare, ada potensi bisa bertambah. Ini konsep yang bagus yang difasilitasi pemerintah pusat,” kata Nadjmi Adhani.
Adapun pelaksana harian Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan, Siswansyah, mengatakan RPJMD Kalsel 2016-2021 salah satunya berfokus mengembangkan Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Banjar sebagai daerah satelit dan penyangga dari Kota Banjarmasin. Siswansyah berharap keempat daerah satelit ini mesti menata konsep pembangunan agar tidak seperti Banjarmasin yang kadung semrawut.
ADVERTISEMENT
“Mumpung belum telanjur seperti Banjarmasin, jadi harus ditata pembangunan kotanya,” kata Siswansyah. Pihaknya siap mengkoordinasi lintas instasi, seperti BPN, Dinas Perhubungan, Bappeda, Dinas PUPR, dan instansi teknis lainnya demi mempercepat realisasi Aerocity Syamsudin Noor.
Siswansyah mencontohkan Kementerian Perhubungan pernah membatalkan bantuan Bus Rapid Transport (BRT) rute Banjarmasin – Banjarbaru – Martapura karena ketiadaan infrastruktur titik pemberhentian. Itu sebabnya, Siswansyah, meminta ada penguatan koordinasi untuk mempercepat terwujudnya kota baru Aerocity Syamsudin Noor di Banjarbaru. (Diananta)