Konten Media Partner

Kalsel Butuh Taman agar Spesies Anggrek Bulan Tidak Punah

17 Maret 2018 7:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kalsel Butuh Taman agar Spesies Anggrek Bulan Tidak Punah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Banjarhits.id, Banjarmasin - Ketua DPD Persatuan Anggrek Indonesia (PAI) Kalimantan Selatan, Aida Muslimah Rosehan mengatakan, keberadaan anggrek di Kalsel makin memprihatinkan. Dari spesies sebanyak 2.500-an, Aida menaksir tersisa ratusan jenis anggrek.
ADVERTISEMENT
Aida mengimbau spesies anggrek khas Kalsel bisa dipertahankan dan dikembangkan agar tak punah. Ia terus mengajak semua pihak, khususnya pecinta anggrek bisa saling membantu menjaga spesies anggrek Kalsel.
“Kami berharap ada taman anggrek di Kalsel, sebagai sarana rekreasi, edukasi, pengembangan (laboratorium), juga berfungsi untuk estetika mempercantik wajah kota” ujar Aida Muslimah di Banjarmasin, Jumat (16/3/2018).
Keberadaan taman anggrek di Kota Banjarmasin akan menggugah warga Kalsel lebih peduli dan mencintai khasanah kekayaan alam Kalsel. Selain itu, kata dia, PAI nantinya bisa memanfaatkan taman anggrek sebagai lokasi pameran, yang memang selalu digelar setiap tahun di Kalsel.
Kalaupun masih anggrek spesies langka, dia menuturkan justru telah dikembangkan di luar negeri, seperti di Malaysia dan lainnya. Sedangkan di Indonesia tidak ditemukan lagi. Hal tersebut terjadi karena ada pembakalan liar hutan dan penjualan anggrek secara besar-besaran tanpa ditangkarkan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, karena anggrek bisa menjadi salah satu simbul kekayaan hayati Kalsel khususnya dan Indonesia umumnya," kata Aida.
Ia mencatat ada empat jenis anggrek asal Kalsel yang kini punah atau sulit ditemukan di pinggiran hutan Meratus, di antaranya dendribium hepatikum dan spatoglotis aurea. Dan, untuk mengantisipasi hilangnya anggrek langka dari Kalsel, pihaknya sedang fokus mengembangbiakkan anggrek bulan atau "phalaenopsis amabillis var" asli Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
PAI Kalsel serius mengembangkan anggrek bulan khas Kalsel yang kini juga mulai langka. Selain itu, kata dia, sebanyak 10 anggrek khas Kalsel telah dilindungi undang-undang sehingga tidak bisa diperjualbelikan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Sepuluh jenis anggrek yang dilindungi terdiri atas anggrek tebu (gramatopylum speciosum), anggrek hitam (coelogyne pandurata), anggrek rawa (vanda hookeriana), anggrek bulan gajah (phalaenopsis gegantea).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, anggrek bulan Zebra (phalaenopsis sumatrana/zebrina), anggrek kunang-kunang (ascocentrum miniatum), anggrek tanah kuning (spathoglottos zurea), anggrek ekor tikus (pharaphalaenopsis deneveio), pharaphalaenopsis serpentilingua, dan pharaphalaenopsis laycokii. (Anang Fadhilah) Foto: Pixabay