Barito Kuala Minta Tambahan Pupuk Bersubsidi

Konten Media Partner
12 Juni 2019 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Barito Kuala Hj Noormiliyani AS (tengah) dan Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edy (kiri) ketika meminta tambahan pupuk subsidi untuk Barito Kuala. Foto: Humpro Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Barito Kuala Hj Noormiliyani AS (tengah) dan Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edy (kiri) ketika meminta tambahan pupuk subsidi untuk Barito Kuala. Foto: Humpro Kalsel
ADVERTISEMENT
Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS melakukan audensi dengan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta, Selasa (11/06/2019). Kehadian Noormiliyani yang didampingi Kepala Dinas Pertanian TPH Batola Murniarti ini diterima langsung Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy.
ADVERTISEMENT
Melalui siaran pers ke banjarhits.id, Bupati Noormiliyani beraudensi terkait pengajuan tambahan kouta pupuk bersubsidi, khususnya untuk wilayah Batola. Usulan penambahan kuota pupuk disampaikan seiring rencana pengurangan alokasi pupuk terhadap Batola akibat ketidaksinkronan data luas bahan baku sawah. Data mengacu Surat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN yang perbedaannya sangat signifikan.
Berdasarkan data survei pertanian (SP) BPS 2018 luas bahan baku sawah Batola 104.163 hektar, berdasarkan data konsultan (LP2B) 85.653 hektar, dan berdasarkan data Kementarian Agraria dan Tata Ruang/BPN 61.525 hektar.
Akibatnya perbedaan ini berpengaruh terhadap rencana pengalokasian pupuk bersubsidi untuk Batola dari yang semula untuk Urea 9.400 ton, NPK 4.860 ton, dan SP 36 1.835 ton (pada tahun 2018) hanya menjadi 3.360 ton Urea, NPK 3.070 ton, dan SP 36 978 ton (di tahun 2019).
ADVERTISEMENT
Kekurangan inilah yang diupayakan Noormiliyani agar dikembalikan. Sebab, pupuk bersubsidi sangat diperlukan untuk tanaman hortikultura dan perkebunan rakyat di Batola yang memiliki luas mencapai 10.229 hektar.
Audensi yang dilakukan Bupati Batola mendapat tanggapan positif dari Dirjen PSP Sarwo Edhy. Dirjen PSP sepakat menambah alokasi jatah pupuk untuk Batola, namun pembagiannya diserahkan melalui Pemprov Kalsel.
Alhasil, Kementan menambah jatah alokasi pupuk untuk Provinsi Kalsel dari semula tahun 2018 Urea 21,273 ton menjadi 37,894 ton, SP-36 dari 4.070 ton menjadi 6.578 ton, ZA dari 709 menjadi 1.000 ton, NPK 26.082 ton menjadi 39.607 ton, organik dari 3.374 menjadi 4.700 ton di tahun 2019. (Adv)